Monthly Archives: Januari 2009

Tata Cara Menyelenggarakan Rapat Dinas

Rapat (meeting), baik formal maupun informal dipersiapkan ataupun mendadak, merupakan bagian penting dari kehidupan kerja. Saat penyelesaian pekerjaan lebih berorientasi pada tim dan manajemen menjadi lebih partisipatoris, orang pun menghadiri lebih banyak rapat dibanding sebelumnya. Walaupun demikian, tetap saja hampir secara umum rapat tidak disukai. Komentar yang umum, misalnya ”kita terlalu sering rapat”. ”Rapat tidak menghasilkan apa pun, ” dan ”Buang-buang waktu saja.”

Oleh karena itu, pertimbangan perlu tidaknya menyelenggarakan sebuah rapat menjadi sebuah hal penting. Tidak perlu diadakan rapat kecuali bila topiknya penting, tidak dapat ditunda dan memerlukan suatu pertukaran ide-ide. Jika aliran informasi hanya bersifat satu arah dan tidak memerlukan umpan balik maka tidak perlu menjadwalkan sebuah rapat. Ingat, biaya nyata sebuah rapat adalah produktivitas yang hilang dari para karyawan akibat kewajiban mereka menghadiri sebuah rapat. Untuk memutuskan apakah tujuan rapat tersebut penting, sebaiknya diadakan diskusi singkat dari orang-orang kunci yang hendak diundang, utamanya tentang perlu tidaknya sebuah rapat.

Akan tetapi, rapat mempunyai tujuan penting lain bagi karier Anda di kantor. Karena rapat memberikan kesempatan pada staf untuk tampil sekaligus sebagai sarana utama untuk pengembangan staf, terutama dalam upaya untuk menunjukkan kepemimpinan, keahlian berkomunikasi dan kemampuan staf dalam menyelesaikan masalah. Menguasai ketrampilan dalam mempersiapkan acara rapat, mencatat, dan menghadiri (berkontribusi aktif) rapat dari sejak dini dalam karier secara tidak langsung akan meningkatkan reputasi Anda dalam kehidupan kerja. Baca lebih lanjut

Langkah Pemanfaatan Informasi Jabatan menjadi Program Diklat

Pada dasarnya ada enam langkah yang perlu dilakukan agar suatu informasi jabatan, yaitu : Perumusan Tupoksi menjadi Kompetensi, Penentuan Bobot Kompetensi, Pemecahan Masalah Kebutuhan Kompetensi, Daftar Kompetensi Dengan Pemecahan Masalah melalui Diklat, Perumpunan Kompetensi Perlu Diklat menjadi Materi dan Jenis Diklat, Penyusunan Standar kebutuhan Diklat untuk Masing-Masing jabatan. Uraian masing-masing langkah tersebut disajikan sebagai berikut. Baca lebih lanjut

Pengolahan Sirup Buah Jambu Mete

Buah semu jambu mete dapat diolah menjadi aneka produk minuman segar, misalnya sari buah, anggur jambu mete, minuman beralkohol, sirup buah, limunade (minuman ber CO2), cuka makanan, selai atau jelly, jam, manisan, acar, lauk pauk (abon, pepesan, sayur), sambal dan lain-lain (Cahyono, 2001). Sedangkan ampasnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak atau kompos.

Sirup buah semu jambu bermanfaat sebagai sajian minuman segar yang cukup mangandung vitamin C . Langkah pembuatan sirup buah jambu mete secara ringkas ditunjukkan dalam diagram alur berikut.

sirup-mete

Baca lebih lanjut