Refleksi Peserta Prajab III Kabupaten Jepara
Pada tulisan saya yang lalu, diketahui bahwa di negara manca telah terjadi salah persepsi yang mendalam dari para manajer tentang urutan motivasi kerja dari para staf. Terbukti hasil penelitian Profesor Keneth A. Kovach dari George Mason University menunjukkan bahwa urutan penyebab naiknya motivasi kerja menurut para staf pada tahun 1995 adalah pekerjaan yang menarik, pengharagaan penuh untuk pekerjaan yang dilaksanakan, merasa dilibatkan, dan upah yang baik. Sementara urutan motivasi kerja menurut persepsi para manajer adalah upah yang baik, jaminan pekerjaan, promosi jabatan, kondisi pekerjaan, dan pekerjaan yang menarik. Terjadinya perbedaan persepsi itu tentu saja akan menimbulkan pengambilan kebijakan yang salah dari para manajer khususnya dalam memperlakukan karyawannya dalam upaya peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Berpijak pada hal tersebut diatas, saya kemudian berfikiran untuk mencoba mengurutkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja para staf PNS. Seperti diketahui meningkatkan motivasi kerja seorang PNS merupakan pekerjaan yang sulit, bahkan mungkin lebih sulit daripada meningkatkan motivasi kerja karyawan swasta. Hal itu wajar mengingat masih lemahnya mekanisme reward and pusnishment yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Artinya apa, jika seorang PNS memiliki prestasi yang baik atau mungkin seorang pekerja yang rajin, maka belum tentu dia akan mendapatkan imbalan yang pantas, baik melalui promosi, insentif atau sekedar perhatian dari atasan. Sedangkan jika dia merupakan PNS yang kualitasnya rendah, malas bekerja atau malah sering bolos kerja, kadang tidak ada hukuman yang diberikan padanya. Tentu saja kondisi-kondisi tersebut cenderung menyebabkan seorang PNS berkualitas menjadi stress, frustasi dan lebih gawat lagi akan ikut-ikutan menjadi malas atau bermotivasi kerja yang rendah. lanjutin