Sang bintang atau The Dream Team atau apalah namanya buat menggambarkan sosok yang begitu dominan dalam dunia kerja….pada dasarnya bagai pisau bermata dua bagi suksesnya suatu organisasi. Di satu sisi organisasi akan sangat membutuhkan peran serta aktif “sang bintang” buat memajukan organisasi karena sosok seperti itu pastilah dipenuhi dengan ide-ide kreatif dan kinerja yang tinggi hingga dapat dijadikan motor penggerak bagi setiap kegiatan kerja yang ada di sebuah organisasi. Akan tetapi, jika organisasi itu kemudian menjadi begitu tergantung pada “sang bintang” maka resiko rusaknya seluruh kinerja yang ada di sebuah organisasi dapat terjadi kala “sang bintang” itu mengalami ‘gangguan’ semisal dalam kondisi tidak fit atau malah sakit, hilang motivasi, atau bahkan harus mengalami yang namanya mutasi ke lain organisasi….
Contoh terbaru dan nyata dialami oleh sebuah klub raksasa Barcelona yang prestasinya semakin terpuruk akhir-akhir ini….Semua tahu bahwa Barcelona adalah klub raksasa yang dipenuhi dengan pemain-pemain paling berbakat yang ada di planet ini….Hanya saja semua orang juga tahu bahwa alunan orkestrasi indah sepakbola milik El Barca selama ini berkat hasil komando pemain sepakbola terbaik sejagad, yang keberadaannya hampir melegenda dan menyamai nama Pele and Maradona, yakni Ronaldinho Gaucho….!! Dan semuanya akhirnya juga tahu bahwa keterpurukan prestasi Barcelona dikarenakan menurunnya performa sang bintang….. yang menurut analisis saya bukan disebabkan apa-apa melainkan karena hilangnya motivasi Ronaldinho akibat perasaan tak ada lagi yang ingin dicapai dalam dunia sepakbolanya….Gimana tidak, hampir semua gelar telah dimiliki oleh “sang bintang”…..mulai dari Juara Piala Dunia, Juala Piala Libertadores, Juara Liga Champion, Pemain terbaik Dunia…..Bahkan akibat turunnya performa ‘sang bintang’ itu, Frank Rijkard pun harus tega tidak memainkannya dalam pertandingan-pertandingan Barca…..termasuk saat kekalahan menyakitkan dari Manchester United di semifinal Liga Champion dini hari tadi….