Membentuk Kelompok Kerja ala Tim Sepak Bola

Bagi saya, sepak bola bukanlah sekedar kesenangan lelaki saja. Banyak filosofi yang dapat kita ambil dari olah raga paling populer di dunia tersebut. Bayangkan bagaimana uniknya sebuah pertandingan sepakbola, dimana 22 orang saling memperebutkan ’seekor’ bola, saling berusaha memasukkan bola ke gawang masing-masing lawan. Disini kita melihat gairah, ambisi, aksi, dan taktik dua puluh dua anak manusia guna memenangkan sebuah pertandingan. Yah….kalau difikir-fikir mirip dengan tingkah-tingkah kita dalam memenangkan sebuah ’nafkah’ buat memenangkan dunia. Tetapi yang lebih penting bukan itu. Dari sepakbola kita bisa belajar bagaimana mengelola sebuah tim kerja, bagaimana kita saling bekerja sama, saling percaya, saling berbagi demi menghasilkan kesuksesan.

Sampai sekarang saya masih percaya bahwa membentuk tim kerja yang efektif dapat terjadi jika setiap anggota mau saling belajar berbagi dan itu harus dilatih. Saya sendiri waktu SD pernah diminta guru olah raga untuk melakukan pertandingan sepakbola dengan anggota tim campuran putra dan putri….(jangan fikirannya buruk lo….kalau sudah SMA sih asyik….bisa pura-pura nubruk atau njatuhin diri bareng-bareng….tapi saat itu masih SD…jadi nggak ngaruh…!!). Waktu itu saya sedikit heran…..masak disuruh main sepakbola ama anak putri…..mana bisa….?! Malah jadi beban…!! Pertandingannya jadi teras lucu…. banyak tertawa……Tapi satu hal yang saya lihat….. ternyata anak putri cukup berguna pula….minimal menghalang-halangi pemain lawan bebas bergerak…..Dengan mengenang peristiwa itu, saya jadi sadar bahwa permainan sepakbola sangat berguna bagi penumbuhan sikap berbagi yang sangat bermanfaat dalam pembentukan tim kerja saat kita dewasa. Mungkin juga konsep sepakbola campur itu dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Hitung-hitung buat menyeimbangkan kegiatan sekolah, yang kurikulumnya semakin lama semakin mengembangkan potensi individu…..mendidik persaingan guna mencapai prestasi…..dengan manafikkan model kerjasama antar anak….. Tentu saja hal ini kurang baik, mengingat dunia kerja sangat amat bergantung sekali pada efektivitas kerjasama antar individu dalam suatu organisasi…..dan bukan pada penonjolan prestasi individu…..

Kembali ke sepakbola, alasan apa yang mendasari saya untuk mengambil contoh sebuah tim sepakbola daripada tim bola voley, bola basket atau softboll. Tentu saja jumlah pemain sepakbola yang begitu banyak plus interaksi antar pemain yang begitu tinggi, menyebabkan sepakbola menjadi replika terbaik dari sebuah tim kerja yang efektif. Sedangkan alasan kita harus membentuk kelompok kerja saya uraikan sebagai berikut, dengan berpedoman pada ”Management Action Guides” dari bagian ”Achieving Goals Through Teamwork”

1. Tujuan dan sasaran jelas, diketahui semua anggota shg tercipta suasana saling mempercayai, serta mengutamakan unjuk kerja
Tujuan dan sasaran sebuah tim sepakbola jelas, yakni kemenangan. Memang dibolehkan ada tujuan-tujuan individu, seperti seorang penyerang atau striker memiliki tujuan untuk memasukkan boal ke gawang lawan dan itu akan sangat memuaskan secara individu. Juga bagi seorang bek atau pemain bertahan tugasnya adalah menjaga gawang agar tidak diserang lawan hingga menyebabkan terjadinya gol. Atau bagi pemain tengah yang bertujuan untuk menguasai bola selama mungkin, atau bermain indah, akrobatik guna memuaskan penonton. Tetapi kepentingan-kepentingan individu tersebut tidaklah berarti jika timnya mengalami kekalahan. Oleh karena itu, seorang striker kadang-kadang harus memberikan bola pada teman yang lebih berpeluang mencetak gol. Seorang pemain bertahan, jika timnya sedang ketinggalan gol, harus ikut membantu serangan demi terciptanya sebuah gol. Sedangkan pemain tengah, kalau perlu harus bermain efektif, membosankan, bahkan membuang-buang bola saat timnya unggul.

Mr Pin menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, sebuah tim harus membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja bersama. Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi bingung, apatis, dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka. Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila dihasilkan bersama-sama oleh semua anggota tim melalui proses diskusi yang sehat (’sehat’ di sini bukan berarti damai. Perdebatan keras bisa terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan semua orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa selain komitmen terhadap tujuan bersama, tim juga harus berkomitmen terhadap pendekatan yang disepakati bersama. Semua anggota tim harus setuju bagaimana cara mereka membagi tugas dan waktu, bagaimana jadwalnya, bagaimana dengan kepemimpinan tim (ditunjuk, digilir, atau lainnya) dan hal-hal lain yang bersifat administratif dan ekonomis.

2. Menerima perbedaan individu, Kejelasan peran tiap anggota tim
Sebuah tim sepak bola biasanya terdiri dari penjaga gawang, bek, gelandang, dan striker. Masing-masing pemain akan berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisinya. Seorang penjaga gawang, bek dan gelandang bertahan mempunyai tugas utama untuk mempertahankan gawang dari kebobolan akibat serangan lawan. Sedangkan striker dan gelandang serang bertugas untuk melakukan serangan dan mencetak gol ke gawang lawan. Walaupun demikian dalam kondisi tertentu, para pemain bertahan diharapkan juga ikut membantu serangan guna menghasilkan gol utamanya pada saat tim ketinggalan gol. Bahkan pada saat-saat ”injury time” seorang penjaga gawang juga dimungkinkan maju ke daerah penalti lawan dan berusaha mencetak gol. Sementara itu pada saat diserang lawan, seorang striker dan gelandang serang akan berusaha merebut bola yang dipegang lawan. Ini penting guna memperlambat aliran bola sehingga para pemain bertahan mendapatkan kesempatan untuk mengorganisir pertahanannya dengan baik.

Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim. memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.

3. Pemecahan masalah secara objektif, dgn menafikkan kebencian individu.
Pemain-pemain sepakbola profesional biasanya berganti-ganti klub hampir setiap tahun, bahkan kadang seorang pemain bola harus berpindah pada tim baru yang merupakan musuh bebuyutan dari tim lamanya. Sebagai contoh adalah perpindahan Ebi Sukore mantan pemain Persik Kediri ke PSIS Semarang, yang notabene musuh bebuyutan. Disini kita bisa mencontoh jiwa besar para pemain PSIS yang menerima dengan tangan terbuka Ebi Sukore, pemain yang menggagalkan tekad juara PSIS karena berkat umpan terukurnya Persik Kediri bisa membobol gawang PSIS di final Liga Indonesia tahun 2006 lalu. Bukti nyatanya adalah mereka tetep memberikan umpan terbaiknya pada Ebi Sukore sehingga dia mampu dua kali menjebol gawang klub lamanya, Persik Kediri. Sikap mental seperti itulah yang perlu dicontoh anggota tim dalam suatu organisasi, dengan cara melupakan perselisihan yang bersifat indivdu guna mencapai kesuksesan tim.

4. Bersedia mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi kesuksesan tim
Dalam sepakbola, semua anggota tim akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya, umpan terarahnya, heading terkerasnya, tendangan akuratnya, tekel terukurnya, atau penyelamatan tergemilangnya, demi memenangkan sebuah pertandingan. Sebagai contoh seorang pemain tengah akan mengirimkan umpan terbaiknya pada rekannya yang kebetulan sebagai seorang striker agar dapat diteruskan guna membobol gawang lawan. Dia tidak peduli kalau kesuksesan itu akan lebih diarahkan pada sang penjebol gawang, yang penting adalah kemenangan timnya. Begitu pula seharusnya yang dilakukan anggota tim dalam sebuah organisasi. Dia hendaknya mau berupaya sekeras mungkin, mengerjakan tugas setepat mungkin demi kemajuan organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, dia harus rela berbagi ilmu, pengetahuan, ketrampilan, dan sharing informasi dengan anggota lain agar setiap anggota memiliki kemampuan yang sama. Disini setiap anggota diharapkan berupaya menghindari adanya penonjolan individu guna menjaga keharmonisan tim.

5. Perbedaan pendapat akan dipecahkan dg kepala dingin dan secara terbuka.
Dalam sepakbola, kekalahan sebuah tim tidak pernah ditimpakan pada salah satu anggotanya. Bahkan untuk sebuah gol bunuh diri pun, tak ada orang yang menyalahkan sang pemain. Bagi mereka kesalahan gol bunuh diri itu dianggap sebagai kebodohan seluruh tim karena tak mampu menutupi kesalahan tersebut dengan cara mencetak gol lebih banyak ke gawang lawan. Prinsipnya jangan pernah mencari kambing hitam jika tim kerja kita mengalami kegagalan..!! Karena akan menurunkan semangat bagi si ‘kambing’ itu pada khususnya dan juga pada anggota tim lain tentunya. Dan kalau sudah begitu, jangan harap akan muncul ide-ide kreatif dari anggota…..karena prinsip menang jadi bintang dan kalah jadi kambing tadi……

6. Pembagian dan pendelegasian tangungjawab dg bekerja secara mandiri tapi dalam kerangka kerjasama
Seperti disebutkan diatas, dalam sebuah tim sepakbola ada pembagian tugas yang jelas antara seorang striker, gelandang, bek, maupun kiper. Dengan demikian, walaupun dalam waktu-waktu tertentu setiap pemain wajib membantu tugas emain lain, tetapi itu sekedar membantu dalam arti tugas utama mereka adalah pada posisi yang telah ditentukan sejak awal. Tugas utama tersebut pada prinsipnya harus dikerjakan secara mandiri, dalam arti setiap pemain harus siap berhadapan dan siap memenangkan duel ‘one on one’ dengan pemain lawan. Tentu saja keberhasilan dia dalam melaksanakan tugas tersebut akan berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap kemenangan timnya. Demikian juga dalam sebuah organisasi, setiap staf hendaknya bertanggungjawab penuh atas tugas yang diembannya. Untuk itu, dia seharusnya mengusai seluk beluk pekerjaan yang diterimanya dari pimpinan. Disamping itu dia harus bermotivasi tinggi menyelesaikan tugas pekerjaan secara mandiri dengan prinsip pelayanan prima, yakni : better, faster, cheaper, simpler dan newer. Prinsip ini penting diterapkan dengan mengingat prinsip bahwa hasil pekerjaannya mungkin merupakan bahan baku bagi proses pekerjaan orang lain. Sehingga apabila pekerjaan yang dilakukan kurang baik atau terlambat maka pekerjaan orang lain akan terkena dampak buruknya.

7. Menerima berbagai saran guna perbaikan kinerja tim
Dalam tim sepakbola, kita mengenal adanya seorang tua yang biasa disebut manajer atau pelatih yang suka berteriak-teriak memberi saran dari pinggir lapangan. Disini kita melihat pemain sepakbola jarang yang marah dengan teriakan bapak tua itu, bahkan sekalipun si tua itu kemudian minta wasit untuk mengganti dirinya. Para pemain itu umumnya sadar bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan bapak tua itu merupakan saran masukan bagi peningkatan kualitas permainan tim. Begitu pula sebaiknya dari suatu tim kerja yang efektif. Saran masukan dari orang luar hendaknya ditelaah dengan baik sebagai bahan masukan. Hal itu penting mengingat seorang anggota tim yang terjebak dengan rutinitas pekerjaan, kadang demikian sibuk sehingga seringkali mengalami kelelahan, baik fisik maupun fikiran akan mengalami penurunan kreatifitas. Disamping itu, seorang anggota tim biasanya menjadi kurang objektif terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, setiap tim kerja memerlukan hasil evaluasi yang lebih objektif dari orang luar, yang notabene lebih netral. Disamping itu, saran perbaikan yang bersifat membangun diharapkan dapat diperoleh guna memperbaiki kinerja organisasi.

8. Seluruh anggota tidak ragu menambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan tanpa cemas
Dalam sepakbola, keputusan melakukan tembakan, melakukan umpan tarik, umpan terobosan, melakukan tekel keras hingga berbuah kartu kuning atau kartu merah dilakukan murni berdasarkan inisiatif dan keputusan individu-individu. Keputusan itu kadang-kadang benar tetapi seringkali juga salah. Keputusan seorang bek untuk melakukan tekel kadang menghasilkan tendangan pinalti yang berbuah kekalahan bagi timnya. Yang paling berat adalah saat melakukan tendangan penalti. Seorang penendang penalti mutlak harus memutuskan kearah mana bola akan ditendang, yang kadang hasilnya malah tertangkap oleh kiper. Disini keputusan seorang pemain sepakbola yang salah tidak pernah dikecam atau bahkan dijadikan kambing hitam bagi kegagalan sebuah kemenangan pertandingan sepakbola. Dalam sebuah tim kerja, tugas dan wewenang setiap anggota hendaknya diputuskan sejak awal secara mendetail. Hal ini termasuk juga pendelegasian wewenang secara hirarkis, mulai dari pemimpin, wakil pemimpin, orang ketiga, keempat dan seterusnya. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terhambatnya pekerjaan akibat berhalangan hadirnya salah seorang pimpinan. Bagi saya inisiatif menjadi barang langka di berbagai unit kerja di instansi pemerintah. Akibatnya, jika seorang pimpinan berhalangan atau sedang dinas luar maka seluruh pekerjaan suatu organisasi menjadi terhambat….dan itu semua disebabkan kalimat ”belum ada petunjuk dari pimpinan….”

12 responses to “Membentuk Kelompok Kerja ala Tim Sepak Bola

  1. kami dari tim sepak bola SFC(Smaeli Footbaal Club) kepengen minta masukannya tentang gimana sih cara menbentuk kerja sama tim yang bagus

  2. kami dari tim sepak bola SFC(Smaeli Footbaal Club) kepengen minta masukannya tentang gimana sih cara menbentuk kerja sama tim yang bagus tolong kirim ke rijal_nineties@yahoo.com

  3. kami dari tim sepak bola SFC(Smaeli Footbaal Club) kepengen minta masukannya tentang gimana sih cara menbentuk kerja sama tim yang bagus dan cara menjadi kiper yang berkualitas tolong kirim ke rijal_nineties@yahoo.com

  4. saya ingin membangun tim sepakbola,tapi gimana cara membangun mental pemain agar tangguh?

  5. saya ingin membangun tim sepakbola,tapi gimana cara membangun mental pemain agar tangguh?tolong kirim balasan ke singgih.vist4@yahoo.co.id
    tolong ya?

  6. thx bwt masukannya…moga tim kami bisa sukses

  7. Saya ingin sekali ingin menjadi kiper yang handal bagaimana tekni-tekniknya agar saya dapat menguasainya! tolon ya dan terimakasih

  8. saya senag sekali mengenai sepak bola karena seni olah bola akan mempengaruhi permainan

  9. Saya ingin menjadiplay maker yg handal tolong masukan nya tks.

  10. http://adf.ly/pnMQP

    informasi tentang sepak bola brasil 2014 serta jadwalnya

  11. Ping-balik: Membentuk Kelompok Kerja ala Tim Sepak Bola – Royal One Production

Tinggalkan komentar