Category Archives: E-Gov

Data dan Informasi dalam Website milik Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Dalam mengajarkan materi ini, content memang menjadi tujuan kesekian bagi saya. Hal yang paling penting utamanya adalah memberikan motivasi agar para pejabat mau peduli terhadap keberadaan website. Apalagi dengan adanya Undang Undang nomor 11 dan 14 Tahun 2008 tentang ITE (informasi dan Transaksi Elektronik) serta KIP (Keterbukaan Informasi Publik, keberadaan sebuah website yang dikelola dengan baik sudah menjadi kebutuhan bagi setiap instansi guna memperlancar hubungan antara pemerintah dengan para stakeholdernya, yang dalam hal ini merupakan Instansi Pemerintah lain (G), pihak swasta (B), dan masyarakat (C). Disamping itu saya juga berharap agar keberadaan website tidak hanya sekedar ada-ada-an alias sudah ada sudah syukur alias kontennya yo seadanya wae…gak peduli kontent yang ada itu banyak dibutuhkan masyarakat alias hanya sekedar memenuhi himbauan Kemetrian Kominfo yang sudah ngebet pengen menciptakan lingkungan pemerintahan Indonesia di dunia maya

Proses dalam hal ini lebih saya utamakan datipada hasil dengan konsekuensi tentu saja banyak yang hasilnya kurang baik untuk ditampilkan. Tapi gak pa pa, yang penting para pejabat itu termotivasi untuk berani mengenal e-government dan tidak ketakutan dulu walau belum pernah membukanya atau belum-belum sudah minder hingga akhirnya apatis karena penguasaan komputer yang minim. Membentuk pola pikir juga menjadi tekanan saya, khususnya pada pejabat yang sudah agak bisa atau yang malah ngurusi website di masing-masing intsansi agar tidak terjebak pada konten yang begitu-begitu saja. Misalnya banyak menampilkan kisah kunjungan Pak Bupati/Walikota….juga kunjungan Bapak/Ibu Pejabat Dinas. Atau banyak menampilkan gambar-gambar atau malah video-video profil dinas yang kemanfaatannya perlu dipertanyakan tapi jelasjelas menurunkan minat stakeholder membuka situs yang bersangkutan akibat terlalu berat untuk dibuka dalam bandwith yang normal. Baca lebih lanjut

Data dan Informasi dalam Website milik Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang

Setelah saya teliti, nggak tahu kenapa, di bulan Juli ini kegiatan mengajar saya koq kebanyakan hadir di hari yang kurang enak karena harinya pas lagi enak-enaknya siap libur atau pas males sehabis libur. Ya….tiba-tiba saja saya sering kedapetan jadwal ngajar pas hari Jumat-Sabtu-Minggu-Senin…sementara pas hari-hari aktif seperti hari Selasa-Rabu-Kamis akunya sering lontang lantung gak karuan alias hampir gak ada kegiatan sama sekali. Pertama tama sih gak kerasa efeknya…tapi setelah lebih dua minggu aku begitu teros rasanya koq ya aneh dan sedikit bertanya-tanya….Apalagi saat ketemu di kantor banyak temen yang tanya….Lho….koq gak ngajar Pak….?! ples sedikit ngiri juga lihat banyak temen yang pada sibuk mengajar di hari-hari kerja itu. Dan sebelnya saat akunya curhat sama temen eee….dianya malah ngeledek…Khan malah enak Lut….gak kelihatan. Yen dino bioso kamu keliatan nganggur tapi saat orang libur kamu khan malah hiwat hiwut golek duwet…. Nampane duwet sih enak….tapi khan acara sama keluarga terganggu ples akunya yen diitung-itung bisa masuk kerja seminggu bukan 5 hari tapi malah 7 hari to…?!

Baiklah kembali ke topik. Sebenarnya topik tulisan saya kali ini bukan merupakan topik favorit dan dikunjungi banyak orang…tapi karena sifat blog yang memang bukan untuk ajang populer populeran. Asal ada yang baca apalagi jika yang baca pas sedang berkepentingan dengan topik tersebut khan malah tepat sasaran…jadi beberapa hasil diskusi dari kota ke kota yang kualitasnya lumayan (soalnya banyak juga yang hasilnya cuman ngaco saja) tentang topik tersebut tetap saya tampilkan meski sedikit aras-arasen juga akibat jenuh hingga kadang bikin males ngemuatnya. Kali ini hasil diskusi terjadi pada Kabupaten Semarang yakni pada Dinas Peternakan dan Perikanan yang memang belum punya website dan bertekad menyusun website dengan dasar hasil diskusi tersebut. Baca lebih lanjut

Data dan Informasi dalam Website milik Dinas Pendidikan

Bulan April-Mei lalu, rasanya hari-hari saya penuh dengan acara mengajar….dan yang agak mengherankan ternyata jadwal ngajar saya pada Diklat Pim IV cukup banyak…. terutama ngajar Pengelolaan Informasi dan Pelaporan yang orangnya memang hanya dua orang….yakni saya dan Pak Siswoyo..dan sialnya (atau untungnya….?!) Pak Siswoyo kadang ngambek mengajar karena merasa capek setelah habis-habisan dipenjara di Diklat Pim II….Ya sudah sebagai seorang pemuda terpaksa deh akunya yang kudu mloya mlayu buat memback up tuh materi…..Ya…gitu deh, mulai Kota Pekalongan, Kabupaten dan Kota Semarang, serta Kabupaten Kudus pun harus kujelajahi demi melaksanakan tugas mengajar materi yang herannya banyak dijauhi WI lain hingga harus akulah yang akhirnya wora-wiri buat menyelesaikannya….(tentu saja dengan mengorbankan materi lain yang kebetulan jadwalnya bertabrakan dengan this materi……)

Kali ini perjalanan saya menuju ke kawasan makam Sunan Muria di daerah Kudus….. acaranya mendadak minta dimajukan hari Sabtu siang jam 2 sampai malem hari….sebenarnya menyebalkan juga karena acara keluarganya lagi-lagi harus terganggu….tetapi mau bagaimana lagi, namanya juga tugas dan Pak Siswoyo pun lagi-lagi ngambeg nggak mau ngajar (alasannya biasa…aku wes tuwek Maaass…..umurku wes suwidak telu tahun….atine pengen mangkat….tapi sikile kesel…..). Yo wes lah….mo gimana lagi namanya juga gak orang…..apalagi ngajar juga dapet duwit…yo dilakoni wae lah…sembari minta istri buat bersabar karena gak bakalan bisa malem mingguan….

Seperti biasa acara diskusi website merupakan bagian dari diskusi materi Pengelolaan Informasi…..Sebagai tahap awal tentu saja saya motivasi peserta terlebih dahulu untuk ‘tidak ketakutan’ dengan yang namanya website. Tentu saja saya tekankan bahwa cara mbikin website yang paling baik adalah dengan memberdayakan masyarakat….alias ‘ndandakke’ pada profesional-profesional komputer…..Na….saat nyuruh mbikinin itu, kita sebagai aparat pemerintah mewarnainya dengan cara menyebutkan data apa saja yang harusnya ada dalam website tersebut….sesuatu yang tukang bikin website tidak begitu ngerti…..tul khan…?! Dan seperti biasa dengan sedikit motivasi itu maka para peserta pun jadi tertantang untuk mencobanya…..dan hasilnya juga bagus….bahkan beberapa akan saya tampilkan secara berurutan, walau kali ini yang saya tampilkan terlebih dahulu adalah website miliknya Dinas Pendidikan terlebih dahulu…. Baca lebih lanjut

Mendadak Facebook

Awalnya sih sebenarnya berasal dari pertanyaan beberapa peserta tentang apa itu yang dinamakan dengan Facebook, khususnya saat akunya ngajar tentang Manajemen Perkantoran Modern….Berhubung akunya belum punya terpaksa agak grathul-grathul juga ngejawabnya… apalagi adekku pamer sudah punya facebook katanya…..Bikin panas aja. Dan tentu saja akunya lalu coba-coba masuk ke www.facebook.com. Rencananya sih mau lihat-lihat dulu….But ternyata untuk bisa lihat-lihat akunya kudu daftar dahulu….ya sudah ngedaftar ajah deh….Dan awal punya facebook juga rupanya awalnya gak menarek juga….karena hanya ngliat-ngliat doang tanpa tau jawabannya…. But iseng-iseng tak ketikkan nama Husni Wahyudi pada kolom search…and dan muncul dah nama temenku itu. Sueneng banget karena dah lama gak ketemu…weh bisa dipakai buat ajang silaturahmi nih…..Udah itu thok…setelah itu facebook itu tak gletahkne tho…gak ngerti mangpaate….

Mulai mbukak facebook lagi saat dapet sms dari Heru, temen baikku saat masih di Fapet UGM…Ceritanya sih akunya baru kangen ama temen-temenku saat masih kuliah dulu…. Pengennya sih minta nomer Hapenya jika punya….but dia dengan enting mengatakan bahwa sebaiknya akunya mbukak facebook dan ngedaftar dalam Forum Komunikasi Fakultas Peternakan UGM atau Forkom Fapet UGM….Buru-buru akunya mbukak saat sedang di ruangan WI….but hladalah….ternyata facebooknya diblokir….!! Jadi terpaksa akunya harus bersabar dulu and menanti setelah pulang kantor. Lalu sampai di rumah akunya juga harus bersabar dulu karena si kecil sibuk nggandholi Bapake akibat terlalu sering ditinggal-tinggal….Ya…udah bersabar dulu sampek malem and sampek si kecil tidur….Dan begitu si kecil tidur, baru deh akunya bisa ngebuka tuh face book…Dan surprise banget ternyata sudah banyak temen-temen dari Fapet yang ngedaftar jadi fans-ku…Dan disitulah petualanganku ber-facebook ria dimulai…..Dan hmmm…ternyata asyik juga…hingga akunya sampai lupa waktu segala, bahkan sampai lupa posting juga…. Baca lebih lanjut

Data dan Informasi dalam Website milik Badan Diklat

Sebenarnya malu juga saya punya lembaga pendidikan dan pelatihan yang ngakunya nomor 1 di Indonesia tapi yang namanya hot spot gak ada…ada juga sih tapi bandwithnya malah mirip dengan lagunya BBB….putus nyambung putus nyambung putus nyambung….sekarang putus besok nyambung lagi…..he…he…he….bikin ill fill lah….Rencananya sih tahun ini diseluruh wilayah Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah kita akan full hot spot dengan dua saluran lagi….satu dari Jateng go id milik Pemerintah Provinsi sementara satunya dari langganan speedy khususnya di wilayah Kampus Eksekutif Merapi yang biasa kita pakek buat penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II….Mendengarnya saja sih sudah seneng walau pelaksanaannya ya masih seperti itu….putus nyambung….hingga bikin malu jika ditanyain temen….masak kalah sama bakul sate…yang launching perdananya saja berfasilitas hot spot….sementara kita yang ngakunya lembaga pendidikan…..

Pagi ini (kalau postingannya nggak pas pagi ini tanggal 24 Maret maka yang terjadi adalah…..), tiba-tiba saya diminta Pak Parmo, koordinator WI kita, buat mewakili para WI ikut dalam launching website milik Badan Diklat….hmmm ini semakin menarik bagi lembaga kita karena sudah ada gerakan buat maju selangkah…..yakni meningkatkan pelayanan pada para stackholder melalui dunia maya. Denger-denger sih sebenarnya kitanya sudah lama punya website yakni kalo gak salah di http://www.bandiklat.go.id. Tapi gak tahu kenapa koq akhirnya malah gak jadi di launching and malah cari rekanan baru buat mbikinin settingannya website Bandiklat yang baru….Untungnya kali ini kebetulan aku kenal dengan rekanan yang hendak mbikinin website tersebut cause kitanya sempet pernah mbikin modul bareng beberapa tahun yang lalu…orangnya baik dan malah sudah berjanji untuk mbikinin website yang tidak kaku alias bisa diothak-athik lagi di masa depan jika pengen ada tambahan…..asyik to….Tapi walaupun sama temen, tetep saja akunya pengen ngoreksi data dan informasi yang ada di website milik Badan Diklat-ku tercinta….Bukan apa-apa, saya hanya gak mau website milik Bandiklat seperti halnya website milik instansi pemerintah yang lain…yang hangat-hangat tahi ayam….atau dibuat asal-asalan hingga nambah-nambahi hal yang mubadzir….   Baca lebih lanjut

Data dan Informasi dalam Website milik Disperindagkop

Seperti sudah saya katakan sebelumnya, katagori E-Government saya bikin dengan semangat setengah hati dan tidak menjanjikan apa-apa….Bukan apa-apa, disamping saya sendiri kelasnya belum nyampek ke pembuatan sebuah webste and hanya sekedar ngeblog yang secara teknis mudah-mudah saja….saya sendiri meragukan pola pikir sebagian besar instansi ples aparat pemerintah yang nyampeknya masih sekedar komputerisasi…dan belum nyandak kalo diajak sedikit lari-lari kecil ke arah teknologi informasi. Terbukti dari beberapa kali kesempatan ngajar, hasil diskusi tentang E-Government datar-datar saja….kurang greget, bahkan mungkin terlalu dangkal buat dipakai sebagai sebuah sumber informasi yang memadai…..

Walaupun demikian, saya sendiri tetep berupaya agar katagori ini bisa bermanfaat bagi pembaca…..Berhubung hasil diskusi yang lalu hasilnya datar-datar saja maka saya kemudian nyoba dengan lebih ke dalem lagi….dalam arti tidak sekedar content sebuah e-government saja, melainkan saya coba masuk ke dalam pekerjaan sehari-hari dari peserta yakni minta mereka menggali data dan informasi dengan mengambil sampel langsung pada dinas/instansi salah satu peserta….Sebagai tahap awal tentu saja saya motivasi peserta terlebih dahulu untuk ‘tidak ketakutan’ dengan yang namanya website. Tentu saja saya tekankan bahwa cara mbikin website yang paling baik adalah dengan memberdayakan masyarakat….alias ‘ndandakke’ pada profesional-profesional komputer…..Na….saat nyuruh mbikinin itu, kita sebagai aparat pemerintah mewarnainya dengan cara menyebutkan data apa saja yang harusnya ada dalam website tersebut….sesuatu yang tukang bikin website tidak begitu ngerti…..tul khan…?! Baca lebih lanjut

Masalah-Masalah dalam Pemakaian Linux

Diskusi Linux di PPTiK UGM (2)

Masalah pengalihan penggunaan komputer dari yang windows minded ke yang lebih open source, bukan hanya sekedar menyangkut masalah teknik saja, tetapi sudah mengarah pada masalah budaya dalam arti sudah menyangkut pula aspek sikap atau kebiasaan sehingga membutuhkan proses dan tentu saja memakan waktu juga. Bahkan menurut Mr. Mardhani (Kabid Info PPTiK UGM) pola seperti itu ternyata memang disengaja oleh Microsoft dimana penggunanya dibikin ketagihan terus buat menggunakan Windows dari versi yang satu ke versi yang lebih canggih, termasuk masalah aplikasinya yang begitu mudah hingga bersifat WYSWYG (What You See What You Get), kompatibilitas dengan hardware lain sekaligus aplikasi softwarenya….yang kalau dituruti terus memang akan bikin bangkrut isi kantong juga karena mahalnya….

Mungkin ibarat kita perang dengan segala bentuk monopoli, walau yang ini sang pelaku memanglah sebuah perusahaan yang canggih dan sangat berkualitas hingga agak susah buat menyainginya. Dengan kata lain, buat mindahin program dari windows ke open source memang butuh waktu dan merupakan tantangan yang berat. Bahkan dalam diskusi, Mr. Mardhani mengaku di UGM sendiri proses alih program dari windows ke Linux belum 100% dapat dilaksanakan. Menurut Saudaraku yang kebetulan jadi karyawan UGM juga, sebenarnya pelatihan Linux juga telah dilaksanakan di kantornya….hanya saja kantornya masih memakai program windows hingga Linux-nya jadi lupa lagi….Mensikapi hal tersebut, Mr. Mardhani menyarankan hal yang cukup ekstrim yakni me-Linux-kan semua komputer yang ada di lingkungan kantor….kalo perlu diberlakukan larangan memakai windows di kantor and di Perda-kan sekalian….(sambil guyon bahkan dijelaskan bahwa keberhasilan Linux-isasi di Aceh salah satunya karena semua komputer di Aceh hilang tersapu Tsunami….)

Baca lebih lanjut

Apakah harus beralih ke Linux….?!

Diskusi Linux di PPTiK UGM

Sebenarnya ada sedikit keengganan saat diriku diminta “Mas Jati”, temen baik yang kebetulan jadi Kasubid pada Diklat Fungsional, untuk menjadi pembimbing kegiatan OL pada Diklat Fungsional Komputer Pemrograman Linux. Bagaimana tidak, saya sendiri merasa tidak menguasai program Linux…..bukannya gak tertarik, tetapi sudah beberapa kali mencoba menginstalkannya di my laptop tapi belum berhasil juga. Belum lagi saat nyoba Open Office yang merupakan salah satu aplikasi pada Linux (walau nyobanya masih under windows juga)…..gak begitu jelek sih, cukup bagus dan mirip banget dengan MS Office terutama yang Open Office Writer (kembaran MS Word) dan Open Office Spreadsheet (kembaran MS Excell)…Hanya saja saat mbukak yang kembarannya Power Point (Open Office Impress), aplikasi yang paling sering kupakek, ternyata hasilnya masih kurang bagus terutama pada Slide Desainnya yang terkesan kurang banyak pilihan….

Tapi widyaiswara sih khan pantang menolak suatu tugas…walau gak nguasai tapi khan malah hal-hal itu (maksude kesulitan dalam pengoperasian Linux) dapat dijadikan bahan buat mbikin kuesioner bagi peserta…..So….pertanyaan-pertanyaan, yang terkesan lucu bagi yang sudah jago Linux, kususun buat kepentingan wawancara, diantaranya…
1. Mengapa kita harus beralih ke program Linux….?! Apa kelebihan dan kekurangan Program Linux bila dibandingan windows ?!
2. Berdasar pengalaman, Linux seringkali tidak kompatible dengan hardware lain seperti printer, flashdisk, scanner, kamera digital….lalu bagaimana cara mengatasinya…?!
3. Bagaimana cara menginstal program Linux….?! Lalu gimana cara memilih program Lynux yang cocok dengan komputer yang kita miliki…?!
4. Bagaimana menambahkan software aplikasi dalam Linux….?! Apakah linux menyediakan software aplikasi yang banyak and sevariatif dalam program windows…?!
5. Jika punya data di MS Office, bisakah kita konversi dalam Linux (soalnya data kita khan kadung banyak di MS Office ) ?!
6. Aplikasi presentasinya (Impress) masih jelek….gimana caranya agar bisa sebagus tampilannya seperti Power Point…?!
7. Apakah di Linux ada virusnya….?! Lalu bagaimana cara mengatasinya….?!
8. Mengingat Linux merupakan sistem yang terbuka, bagaimana tingkat keamanan data di program Linux…?! Baca lebih lanjut

Data dan Informasi dalam Website milik Pemerintah

Ini adalah judul tulisan idaman saya….dalam arti pengen banget tak tulis dengan bagus dan dapat dijadikan bahan rujukan bagi para pengelola website milik pemerintah….Itu karepnya….ning berhubung susah sekali mencari referensi tentang hal tersebut, ya…. judulnya mungkin lebih tepat ditambahi hasil renungan saya…..Ning lagi, berhubung akhir-akhir ini saya semakin susah saja merenung maka terpaksa tulisan mengenai hal tersebut jadinya tertunda-tunda terus….But berhubung sudah sangat mendesak maka untuk tahap pertama adalah minta sharing-an dari orang lain….dan korban pertama saya adalah para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV angkatan XV yang berisikan para pejabat eselon IV di Provinsi Jawa Tengah…..manteb atau tidak hasilnya terserah Anda lah….wong saya dalam hal ini belum bisa ngomentari apa-apa alias hanya sekedar motret saja…..

Seperti telah saya sebutkan, dalam merancang content dari sebuah e-government, kita harus berpedoman pada teori interaksi antara Pemerintah (Government), Masyarakat (Customers) dan Dunia Usaha (Business). Na….harusnya sebuah e-goernment yang baik harusnya berisi hal-hal yang memudahkan pelayanan pemerintah pada para stakeholdernya, utamanya dapat menjembatani berbagai interaksi antar Pemerintah dengan Pemerintah (G2G), Pemerintah dengan Masyarakat (G2C) dan Pemerintah dengan Dunia Usaha (G2B). Materi itulah yang kemudian saya jadikan sebagai bahan diskusi dalam Diklat Kepemimpinan Tingkat IV (sebenarnya sih pengennya yang Pim III or Pim II sekalian….but sayangnya para seniorku belum mengijinkan diriku ngajar para pejabat berlevel tinggi….so…jika ada Widuaiswara yang kebetulan mbaca tulisan ini boleh dong materi ini didiskusikan pada para pejabat tinggi….syukur-syukur hasilnya diberitahukan ke saya…..).
Baca lebih lanjut

Ngajar Komputer Nan Capek…..

Ngajar komputer itu ada enaknya dan ada gak enaknya….Enaknya, sebagai widyaiswara kita tinggal masukin para peserta dalam laboratorium….sedikit presentasi….gak usah kebanyakan ngrancang game-game agar peserta tetep bersemangat…tinggal beri penugasan…maka kita tinggal thengak-thenguk saja nunggoni para peserta ngerjain tugas…..beres….enak to….?! Itu teorinya….prakteknya walau tetep enak dari segi metode…tapi kalau pesertanya banyak yang belum bisa…..wualah….terpaksa kita harus wira-wiri buat nglayani peserta yang bertanya…dan karena harus lora-lari and jolan jalan kesana kemari….cuapeknya setengah mati….kaki rasane pegel semua….

Hal itulah yang saya alami Rabu 20 Februari kemaren…saat aku lagi-lagi harus masuk Laboratorium Bahasa dan Komputer buat ngajarin para peserta Diklat TOT Materi Prajabatan tentang Pemberantasan Korupsi…yakni dalam hal Penyiapan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Power Point….Sesuatu yang lumrah, gak istimewa amat…apalagi pesertanya para calon pengajar Diklat Prajabatan….hingga dari rumah saya siapkan jurus-jurus bagamana membuat presentasi dengan tampilan visual yang menarik…..Tapi apa yang terjadi….?! Alih-alih mengajarkan metode pengajaran visual….ternyata hari itu aku juga masih wira-wiri buat nunjukin hal-hal yang bersifat teknis tentang pengoperasian powerpoint…..waduh…… lajutin

Merancang Content E-Government

Dalam Tulisan saya terdahulu, saya telah coba jelaskan bahwa pengembangan web site milik pemerintah jangan sampai disikapi sebagai sebuah proyek dalam arti sebuah kegiatan yang bersifat eksidental saja, melainkan agar disikapi sebagai sebuah kegiatan rutin yang dilaksanakan secara terus menerus, bertahap menuju kearah kesempurnaan, baik dari segi desain maupun content-nya…. Disamping itu faktor updating data juga menjadi faktor penghambat bagi pengembangan e-government. Untuk itu sebaiknya pekerjaan pembuatan web site hendaknya jangan dianggap sebagai ’angin lalu’ atau agar ada tim khusus yang menangani pembuatan web site, termasuk pengembangannya.

Pada dasarnya dalam merancang content dari sebuah e-government, kita harus berpedoman pada teori interaksi antara Pemerintah (Government), Masyarakat (Customers) dan Dunia Usaha (Business). Macam interaksi tersebut digambarkan sebagai berikut, seperti dikutip dalam Achmad Djunaedi.( Disampaikan dalam Seminar Nasional “E-Government & Workshop Linux” diselenggarakan oleh FMIPA UGM di Yogyakarta pada tanggal 30 Oktober 2002)

macam-interaksi-dalam-e-government.jpg
penjelasannya disini

Pengembangan E-Government, Sebuah Analisis Awal

“Kebanyakan dari kita merasa tidak akan pernah mengerjakan hal-hal besar. Padahal kita bisa melakukan hal-hal yang kecil dengan cara yang besar” (Maren Mouritsen)

Ketegasan pemerintah pusat dengan turunnya Inpres No. 3/2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-government menyebabkan setiap pemerintah daerah berlomba-lomba membuat website. Bahkan Rudi Rusdiah, CEO Micronics Internusa, menyebutkan bahwa hingga bulan Juli 2003 tercatat ada sekitar 325 website eGovernment yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Dengan jumlah kabupaten/kota di Indonesia sekitar 438, artinya lebih dari separuh daerah otonom telah memiliki situs, dan bisa dikatakan hampir seluruh propinsi telah memilikinya. Ini belum terhitung situs-situs milik lembaga atau instansi pemerintahan yang berdiri sendiri.

Walaupun secara statistik jumlahnya demikian besar, dan hal itu sangat menggembirakan tentunya, tetapi saya melihat ada sesuatu yang salah dalam penyusunan situs-situs tersebut. Belum melalui wawancara secara mendalam memang, melainkan hanya berdasarkan pengamatan dan dari hasil mengunjungi situs-situs milik pemerintah yang ada. Sebenarnya sudah lama saya ingin membahas masalah E-Government di Indonesia. Tujuannya sebenarnya tidak muluk-muluk. Saya hanya ingin memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi perbaikan kualitas desain suatu situs milik pemerintah. Hanya saja saya merasa kesulitan mengidentifikasi atau tepatnya menjawab pertanyaan “seperti apa sih e Government yang baik itu ?” Disamping bahan-bahan yang saya dapat belum begitu banyak (atau memang terbatas ya…?), saya juga merasa bukan seorang yang ahli dalam desain sebuah situs…..(kalau ngeblog mah gampang ya…?). Tapi dengan berpatokan pada kata bijak diatas, saya akan mulai dengan tulisan sederhana ini…..bahkan untuk memperkuat tekad, sengaja saya bikin katagori tersendiri…
seperti apa sih bentuknya ?