Dalam mengajarkan materi ini, content memang menjadi tujuan kesekian bagi saya. Hal yang paling penting utamanya adalah memberikan motivasi agar para pejabat mau peduli terhadap keberadaan website. Apalagi dengan adanya Undang Undang nomor 11 dan 14 Tahun 2008 tentang ITE (informasi dan Transaksi Elektronik) serta KIP (Keterbukaan Informasi Publik, keberadaan sebuah website yang dikelola dengan baik sudah menjadi kebutuhan bagi setiap instansi guna memperlancar hubungan antara pemerintah dengan para stakeholdernya, yang dalam hal ini merupakan Instansi Pemerintah lain (G), pihak swasta (B), dan masyarakat (C). Disamping itu saya juga berharap agar keberadaan website tidak hanya sekedar ada-ada-an alias sudah ada sudah syukur alias kontennya yo seadanya wae…gak peduli kontent yang ada itu banyak dibutuhkan masyarakat alias hanya sekedar memenuhi himbauan Kemetrian Kominfo yang sudah ngebet pengen menciptakan lingkungan pemerintahan Indonesia di dunia maya
Proses dalam hal ini lebih saya utamakan datipada hasil dengan konsekuensi tentu saja banyak yang hasilnya kurang baik untuk ditampilkan. Tapi gak pa pa, yang penting para pejabat itu termotivasi untuk berani mengenal e-government dan tidak ketakutan dulu walau belum pernah membukanya atau belum-belum sudah minder hingga akhirnya apatis karena penguasaan komputer yang minim. Membentuk pola pikir juga menjadi tekanan saya, khususnya pada pejabat yang sudah agak bisa atau yang malah ngurusi website di masing-masing intsansi agar tidak terjebak pada konten yang begitu-begitu saja. Misalnya banyak menampilkan kisah kunjungan Pak Bupati/Walikota….juga kunjungan Bapak/Ibu Pejabat Dinas. Atau banyak menampilkan gambar-gambar atau malah video-video profil dinas yang kemanfaatannya perlu dipertanyakan tapi jelasjelas menurunkan minat stakeholder membuka situs yang bersangkutan akibat terlalu berat untuk dibuka dalam bandwith yang normal. Baca lebih lanjut