Profesi Widyaiswara

Widyaiswara….?! Apa itu Widyaiswara…?! Demikian beberapa pertanyaan pernah diajukan pada saya….misalnya dari saudara Paijo dan Pak Guru Urip…..sampai saat ini belum pernah saya jawab secara khusus….kalau Bahasa Inggrisnya sih Trainer….atau pelatih….dan ini mengacu juga pada jenis-jenis diklat yang diperuntukkan bagi para widyaiswara….yang sering disebut sebagai TOT atau Training Of Trainers….jadi widyaiswara adalah pelatih khan….?! Tidak persis begitu sih….tetapi mirip-mirip lah….cuman kalau widyaiswara itu istilah pelatih pada lingkungan pemerintahan….kalau saya sendiri sih sebenarnya pengen disebut guru….seperti juga profesi ayah dan ibu kandungku yang juga merupakan seorang guru…..dan sebenarnya cita-citaku juga….hanya saja kadung ngambilnya kuliah salah jurusan…maklum anak SMA…..gengsi kalau cita-citanya cuman jadi guru….begitu nyadar agak salah jurusan trus biar agak mirip-mirip guru ya mbelok dikit…….pengen jadi Dosen gitu…tapi gak ada Universitas yang mau nerima….trus kesasar nglamar PNS sebagai widyaiswara…..tanpa tahu apa itu widyaiswara…….ya…apa sih sebenarnya Widyaiswara itu……?!

Kalau definisi yang sering dimuat dari berbagai peraturan yang dikeluarkan Lembaga Administrasi Negara (LAN) tentang Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih Pegawai Negeri Sipil pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemerintah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada empat tingkatan widyaiswara, yakni : Widyaiswara Pertama (untuk PNS golongan III/a dan III/b); Widyaiswara Muda (untuk PNS golongan III/c dan III/d); Widyaiswara Madya (untuk PNS golongan IV/a, IV/b dan IV/c); serta Widyaiswara Utama (untuk PNS golongan IV/d dan IV/e).

Dalam acara sosialisasi kebijakan pembinaan widyaiswara yang diselenggarakan oleh BKD Provinsi Jawa Tengah, terungkap bahwa profesi widyaiswara merupakan profesi yang mulia dan menjadi ujung tombak pembinaan SDM aparat pemerintah. Lebih lanjut Ibu Emma narasumber dari Direktorat Pembinaan Widyaiswara LAN-RI mengungkapkan bahwa widyaiswara secara harfiah artinya adalah pembawa kebenaran (atau suara yang baik, dari kata widya=baik, dan iswara=suara), sehingga diharapkan para widyaiswara dapat menjadi suara kebenaran bagi para PNS…..mengajarkan nilai-nilai luhur yang harus dimiliki seorang PNS….agar menjadi PNS yang profesional, jujur, berakhalak mulia…… mau melayani masyarakat tanpa pamrih……Wah…jadinya profesi widyaiswara kayaknya mulia banget ya….?!

Harusnya sih begitu….tetapi dari narasumber kedua, Bapak Agus Ali dari Badan Diklat, yang kebetulan termasuk guru saya juga….terungkap bahwa profesi widyaiswara selama ini banyak dipakai sebagai pelarian para pejabat tinggi guna memperpanjang masa pensiun….karena usia pensiun wdyaiswara adalah 60 tahun atau untuk golongan IV/d dan IV/e bisa sampai 65 tahun…..tetapi dengan peraturan LAN yang baru, hal itu dapat diminimalisir….yakni dengan membatasi usia maksimal seorang pegawai yang mendaftar sebagai widyaiswara adalah 50 tahun…..Dengan lebih mudanya usia widyaiswara, diharapkan akan muncul wdyaiswara-widyaiswara yang profesional….mengingat profesi ini tidak lagi sebagai sebuah ajang pelarian melainkan sebagai suatu pilihan profesi….

Lebih lanjut Bapak Agus Ali menuturkan bahwa di Jawa Tengah profesi widyaiswara dianggap sebagai profesi yang mulia dan dihormati hanya sebatas mulut atau konsep saja….tetapi kenyataannya tidaklah demikian…..Ada beberapa alasan beliau mengungkapkan hal tersebut, yaitu :

1.Profesi Widyaiswara masih menjadi tamu di rumahnya sendiri
Widyaiswara pada prinsipnya merupakan orang yang ahli dalam bidang kediklatan. Dalam Permenpan 66 tahun 2005 disebutkan bahwa tugas widyaiswara yang dapat dipergunakan untuk mencari angka kredit ada 23 macam dan seluruhnya terkait erat dengan masalah kediklatan. Sebagai seorang yang ahli dalam masalah kediklatan sudah sepantasnya widyaiswara menjadi pimpinan sebuah lembaga kediklatan. Tetapi kenyataannya belum pernah ada seorang widyaiswara yang dipercaya untuk mengepalai Badan Diklat Profinsi Jawa Tengah. Alasan kedua, sebagaian besar widyaiswara selama ini hanya difungsikan khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar saja….sedangkan proses manajemen kediklatan lain, mulai perencanaan, penganggaran, desain kurikulum, modul, desain ruang belajar mengajar, termasuk penyediaan sarana prasarana, juga monitoring dan evaluasi diklat….para widyaiswara itu jarang dilibatkan….Sehingga wajar banyak widyaiswara yang kurang menguasai masalah kediklatan…. atau seolah-olah menjadi tamu di rumahnya sendiri…..dengan berpedoman widyaiswara merupakan penghuni tetap lembaga diklat….dibanding para staf struktural yang mengalami proses tour of duty dan tour of area ke dinas/instansi lain……

2.Kesejahteraan Widyaiswara kurang diperhatikan
Yang paling jelas adalah insentif bulanan seorang widyaiswara masih disamakan dengan insentif yang diterima oleh seorang staf….. alasannya widyaiswara sudah mendapatkan honor pada saat mengajar…..sebuah alasan logis yang berasaskan keadilan yang tanpa sengaja juga ‘membiasakan’ profesi seorang widyaiswara…..Disamping itu….SPPD akan diberikan pada PNS jika mereka melakukan tugas lain di luar daerah…..tetapi widyaiswara saat mengajar ke daerah tidak pernah disangoni dengan SPPD…..dengan alasan uang sangu ke daerah telah disediakan dalam bentuk honor mengajar…..Padahal perlu diketahui, para pimpinan Badan Diklat selama ini belum pernah mengeluarkan standar honor bagi widyaiswara….Akibatnya antara kabupaten yang satu dengan kabupaten lain di Jawa Tengah, mengeluarkan standar honor yang bervariasi…….sehingga dapat dihitung berapa yang diterima seorang widyaiswara jika dia harus mengajar 6 Jam Pelajaran dengan standar honor 30 ribu….plus potong pajak…plus potong biaya perjalanan pulang pergi……sangat menyedihkan…!! Jadi jangan heran kalau kita melihat seorang widyaiswara yang katanya terhormat itu…..harus ngirit dengan naik kereta api, bus ekonomi atau malah ngojek……

3.Kurangnya pembinaan terhadap widyaiswara
Idealnya seorang widyaiswara, disamping mengajar dia juga harus serng belajar…..baik melalui buku-buku maupun dengan ikut diklat-diklat…..Tetapi kenyataannya….belum tentu seorang widyaiswara sekali dalam setahun dikirimkan untuk mengikuti diklat….sehingga tambah lama menjadi widyaiswara seseorang bukannya makin pinter….tetapi makin katrok alias makin ketinggalan jaman….

Demikianlah sekilas mengenai profesi widyaiswara yang masih penuh perjuangan agar bisa eksis dan lebih dikenal luas….sekaligus dihormati tentunya…..Dan bagi saya yang masih muda ini kondisinya mungkin bisa lebih parah lagi….seperti iklan rokok “yang muda yang tidak dipercaya.”…..begitulah kira-kira kondisi saya….yang masih harus sering ngalah plus nrimo dengan jam mengajar yang sedikit……karena masih bodoh….belum banyak pengalaman…atau pangkatnya belum nyampek untuk ngajar para pejabat……

93 responses to “Profesi Widyaiswara

  1. Oooo, gitu to pak ceritanya. Saya sekarang sudah punya gambaran apa itu widyaiswara. Terimakasih pak.

  2. Hemmm sudah ngerti … suwun pak. BTW untuk suatu departemen terkadang agak eksluksif yah untuk bisa menjadi seorang widyaiswara… 😀

  3. ndak juga pak guru…..coba deh Pak Guru nyari Info di Lembaga Diklat Keguruan Terdekat….syaratnya mudah koq….yang penting mau ngedaftar….Pa lagi kalau yang daftar pak guru urip…yang sudah S2…Soalnya setahu saya saat ini lembaga pembina widyaiswara hanya satu yaitu LAN-RI….

  4. Begitulah nasib kita Widyaiswara.Bukan hanya di institusi diklat Bpk bernaung, tetapi di institusi diklat saya berada juga demikian nasibnya kita Widyaiswara.
    Tetapi bakti Widyaiswara merupakan satu diantara tiga yang mengantarkan kita nan ke Jannatunna’im. Biarlah begini di dunia, semoga bahagia kita di akhrat nanti. Amiiin

  5. Cepat Ngeblog Juga ya Pak…..

  6. Thank’s sudi mampir plus ngasih komentar, selanjutnya mulai ngeblog a Pak…

  7. Salam pak..
    Saya salut dengan bapak, sebuah cita-cita mulia untuk menjadi seorang Guru, membagikan ilmu untuk membuat orang menjadi tahu. Sebuah kepuasan yang tidak hanya didapat di dunia tapi juga di akhirat.
    Saya tidak jauh beda dengan bapak. Dilahirkan dalam keluarga sederhana dari orang tua yang bekerja sebagai Petani namun menginginkan anak-anak yang berpendidikan.
    Semua saudara-saudara saya berprofesi sebagai seorang guru, dan hanya saya yang berprofesi sebagai perawat yang bekerja di Panti Werdha sebuath UPT milik Departemen Sosial. namun didalam diri saya juga menyenangi profesi Guru dan menginginkan manjadi guru. Sehingga saya mengisi sebagian waktu luang saya untuk mengajar di Akademi Keperawatan.
    Tapi saya merasa kurang puas dan menganggap itu suatu kesalahan, karena menganggap diri saya melakukan Korupsi waktu.
    Karena itu saya berpikir untuk menjadi dosen, tapi itu mustahil. Bidang ilmu saya keperawatan dan instansi saya Departemen sosial yang nota bene yang dibutuhkan tenaga dosen yang berlatar belakang Pekerja Sosial, Psikolog, dll. tidak ada perawat.
    Belum mau menyerah, saya melirik profesi Widyaiswara. Tapi saya masih buta tentang profesi ini. Oleh karena itu saya mohon kepada bapak untuk saya jadikan tempat bekonsultasi,
    Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
    1. Apa persyaratan untuk menjadi widyaiswara?
    2. Bagaimana proses permohonan untuk menjadi Widyaiswara? (saya tidak bekerja di instansi diklat)
    3. Apakah profesi widyaiswara tidak melihat latar belakang pendidikan seseorang? (misalnya latar belakang pendidikan saya keperawatan tapi ingin menjadi Widyaiswara di Departemen sosial)
    4. APakah Widyaiswara adajuga Jurusannya?
    5. Literatur apa yang perlu saya baca mengenai profesi Widyaiswara dan peraraturan perundang-undangan apa yang mengatur tentang Widyaiswara?

    Terimakasih-banyak jika bapak bersedia manjawab pertanyaan saya. Kalau bisa kirimkan juga jawabannya ke Email saya.
    (email : subhan.kadir@gmail.com)

    NB; Blog Bapak OK!

  8. Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, semua PNS dari seluruh profesi bisa ngedaftar jadi widyaiswara. Caranya mudah. Tinggal datangi lembaga diklat terdekat, tanya syarat-syaratnya, tanya adakah lowongannya, kalau belum ada…kapan kira-kira adanya… Yang penting Bapak harus niat dengan sungguh-sungguh….itu kuncinya

  9. Pak, saya pernah kirim komentar di blog bapak tapi saya lupa di bagian mana…

    Baiklah, intinya begini, saya juga widyaiswara (masih baru, ijo) ingin bertukar pikiran dan mengais pengalaman dari Bapak. untuk itu ijinkan saya untuk membuat link dari blog saya ke blog Bapak dan begitu juga sebaliknya.

    Silakan mampir, Pak.

    salam,

    Budi Setiadi

  10. ma’af pak, komentar dikitit :

    Dilihat dari beberapa paparan dan komentar, kelihatannya widyaiswara adalah suatu profesi, dengan artikata adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan upah / gaji.
    Sedikit saya kutip pembicaraan terdahulu sbb :
    ” Lebih lanjut Ibu Emma narasumber dari Direktorat Pembinaan Widyaiswara LAN-RI mengungkapkan bahwa widyaiswara secara harfiah artinya adalah pembawa kebenaran (atau suara yang baik, dari kata widya=baik, dan iswara=suara), sehingga diharapkan para widyaiswara dapat menjadi suara kebenaran bagi para PNS ”
    Namun perlu dicermati, untuk pencapaian hasil yang maksimal akan lebih tepat nama widyaiswara tersebut disandang oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dibidangnya, memiliki kharisma panutan, dan mapan dalam kehidupan (baik agama, ekonomi, keluarga, dan bermasyarakat).
    Dan saya yakin modal utama untuk menjadi seorang widyaiswara sukses adalah “NIAT dan KETULUSAN”
    (email : rosya_99@yahoo.co.id)

  11. pak saya baru saja diterima cpns untuk posisi widyaiswara.. di balai diklat industri 5 surabaya. yang saya tanyakan apa untuk ikut diklat calon widyaiswara itu harus punya pengalaman mengajar dulu 2 tahun ? (itu yang saya baca di http://widyaiswara-id.blogspot.com) soalny saya baru lulus tahun 2007 kemarin..
    saya masih belum jelas pk tentang tugas, jabatan dan syarat menjadi widyaiswara itu bagaimana ?

    trima kasih sebelumnya..

  12. pak, perkenalkan nama saya ridwan, saya sarjana teknik elektro, saya juga baru diterima cpns untuk posisi widyaiswara di departemen perdagangan, saya selama ini sudah mengajar di stm mengajar mata pelajaran produktif teknik elektro, saya masih awam sekali tentang tugas saya nantinya di departemen perdagangan tersebut, mungkin bapak bisa memberikan gambaran kira-kira tugas saya nanti itu apa ya pak, semoga jawaban bapak menjadi pengobat ketidaktauan saya,
    terimakasih sebelumnya

  13. lebih baik Mas Ridwan memperdalam materi-materi perdagangan di bidang elektronika, mulai dari produksi-pemasaran-sampai ke konsumen, termasuk bagaimana sistem bea dan cukai barang-barang elektronik. Syukur-syukur Mas mau memperdalam kompetensi di bidang IT dan seluk beluk per HAPE-an biar dapat dijadikan spesialisasi selama menjadi Widyaiswara

  14. Ping-balik: Lokakarya Metode Pembelajaran Interaktif « vandoyo

  15. mohon maaf, sy pribadi sangat menghargai tenaga pengajar / widyaiswara.
    Bahkan sdh lama saya ingin jadi widyaiswara…
    sy (S2) karier di Departemen Keuangan….., apakah bisa ya misalnya pindah jadi tenaga pengajar/ widyaiswara di balai-balai diklat daerah propinsi atau kabupaten di Jawa tengah ato DIY ato Jatim…..kira-kira bisa nggak ya…..
    atau mungkin ada yang tahu prosedurnya…kalao di balai diklat Depkeu sudah banyak saingan . (adimasmulyanto@yahoo.co.id)

  16. Ping-balik: Selamat Datang di Dunia Blog … « vandoyo

  17. Sbenarnya, Widyaiswara itu boleh tidak mengajar peserta diklat non-PNS? Kami di Departemen Perindustrian, sesuai TUPOKSI kami, memiliki tugas untuk memberikan diklat teknis terhadap dunia usaha.

  18. Widyaiswara itu boleh-boleh saja ngajar peserta diklat non-PNS….hanya saja untuk itu si Widyaiswara itu hanya dapat coin-nya saja tanpa dapat poin-nya alias gak dapet angka kredit…Yah…itu diatur agar profesi widyaiswara tidak melanggar tugas jabatan fungsional lain… Kalu kasus Pak Wisnu ya…ngajar dunia usaha khan tugasnya si Penyuluh Perindustrian….

  19. cawik kata org jawa dua arti 1.batok untuk minum jamu 2.bersih-bersih bag belakang. makna satu walaupun kecil utk nutup muka tidak akan melihat apa-apa. maksud mbah bagi semua widyaiswara bukalah topeng cawik tsb. cakrawala diperluas. mimpilah suatu saat bisa mengajar anggota dewan yth di senayan. gmn caranya ya itu tantangannya jangan uteg uteg barangbuthek tambah megapq2. alhamdulillah mbah sbg wi injoi aja justru memanfaatka peluang yg sangat potensialdi dunia training. ok
    n

  20. o gt ya, saya batal saja lah menjadi widya”boy”……kapan beli rumahnya kalo gt….

  21. Bapak, apakah perhitungan 5 tahun tidak naik pangkat bagi widyaiswara akan diberhentikan dihitung berdasarkan pangkat organik atau pangkat fungsionalnya ? Misalnya Pangkat organik IV/b 3 tahun dan diangkat jadi widyaiswara pertama dengan angka kredit 168 (III/b). Apakah perhitungan 5 tahun tersebut naik pangkat ke IV/c atau naik pangkat ke III/c.. Thanks

  22. makasih informasinya pak, kebetulan lagi mau daftar dadi calon widyaiswara di depdag dan blank apa itu widtyawiswara.
    tapi kok dari ceritanya kayaknya ngenes yo pak …. !
    btw yang namanya pengabdian emang gak bisa diukur dengan nilai rupiah.
    tetap semangat pak !

  23. Saya guru fisika, III/d, S2 Jur. Pendidikan Fisika, berminat jadi widyaiswara namun saya belum mengetahui jalurnya baik resmi maupun tidak. Bagaimana seharusnya prosedur yang harus ditempuh, misal untuk menjadi widyaiswara LPMP atau P4TK. Terima kasih

  24. he…. jadi tau neh apa tu widyaiswara.. Soalnya kedengaran g populer di telinga qt2 yang awam dengan istilah. makasih ya…

  25. pak, saya rasa sekarang udah ada perubahan paradigma mengenai profesi widyaiswara khususnya di lembanga kami (LPMP), dimana widyaiswara di tempat kami adalah orang-orang muda yang mempunyai semangat untuk mengembangkan diri dan mencoba berbagai inovasi bagi peningkatan mutu KBM di sekolah. Berdasarkan Permen 07 thn 2006 yg berhubungan dengan tupoksi LPMP kami para wiydaiswara adalah kelompok fungsional yang mempunyai tugas tidak hanya melatih dan mendidik tetapi lebih diarahkan untuk lebih peka terhadap hal-hal yang sedang terjadi disekeliling kita sehinga nantinya akan dapat menstimulus para widyaiswara untuk merespon keadaan yang ada dalam bentuk tulis, atapun karya ilmiah..terimah kasih bapak nekwulan …itu saja dar saya

  26. SAYA MAU DAFTAR MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN LATIHAN SEBAGAI WIDYAISAWARA DI LAN BAGAIMANA YA PAK ?

  27. LAN harus membina dengan lebih baik, kenyataan tanpa widyaiswara pun suatu Lembaga Diklat tetap bisa dilaksanakan oleh suatu instansi. Saya setuju agar lebih berdaya dan berwibawa dan bisa menyelami dunia keDiklatan pada suatu instansi perlu dibuat suatu peraturan menteri (kalau LAN ‘care’ buat peraturan Kep.MenPAN lah)) agar setiap pejabat struktural yang memimpin Pusdiklat haruslah juga seorang widyaiswara. Tatacara menilai ‘point’ harus berimbang antara penilaian LAN dan Instansi WI ybs. Kondisi PermenPAN 66/2005 harus dievaluasi. Beberapa instansi sangat kekurangan WI yang kompeten dibidangnya. Masalah perpanjangan umur jangan dipersoalkan sepanjang instansi memerlukan pengalaman seorang PNS khususnya distruktural harusnya ada klausul yang mengatur suatu instansi dapat mengusulkan/melamar ybs untuk menjadi WI sebelum ybs pensiun. Ini tidak ada aturannya padahal pengalaman ybs sangat diperlukan untuk disampaikan pada PNS yang lebih muda. Banyak WI terlalu sibuk mengumpulkan point, akhirnya juga kurang waktu untuk memperbaiki situasi keDiklatan. Aturan WI senior IV/d dan IV/e tidak dapat point kalau mengajar tingkat rendah (mis. Diklat Prajab dan Diklat PIM IV) itu bertentangan dengan ilmu mendidik. Di Universitas justru mahasiswa baru itu harus diajar oleh dosen senior yang perlu meletakkan dasar2 pendidikan yang baik berdasarkan pengalamannya.
    Orientasi proyek di LAN perlu dikurangi, contohnya LAN kalau butuh WI senior untuk mengajar Diklat PIM-2 atau Pim-1, harusnya membiayai WI yang diundang, sekarang malah sang WI harus dibiayai (sendiri atau instansi ybs) …kok malah galakan yang butuh ya? Itupun bukan dibina pada suatu TOT khusus Diklat PIM, tetapi disuruh ‘sitting program’ pada Diklat PIM-2 tersebut….aneh khaaan, hehe mosok mau jadi guru TK harus jadi murid TK lagi ya ? Inilah cara LAN membina WI itu.
    Kasiaaan deh ….
    Saya pernah ikut Diklat PIM-2, kata LAN seorang calon pemimpin jangan sampai jadi ‘dinosaurus’, karena nanti akan punah! Nah kalau dilihat apa yang diajarkan atau cara membina yang dilakukan LAN, kayaknya LAN juga bisa seperti dinosaurus nih…lama2 punah, karena ga ada yang mau jadi WI dan urusan diklat toch tetap berjalan tanpa WI….hiks, hiks…
    Salam – 2ny

  28. Maaf ya pak, numpang tanya ? Apakah untuk mendaftar widya iswara syaratnya harus S 2. Saat ini kebetulan saya diminta bantuan Dirjendikdasmen untuk menjadi Master Trainer Proyek MGP BE untuk daerah binaan 6 propinsi.berhubung saya sebagai guru SMPN 1 Pati ( Jateng ), sehingga sering meninggalkan tugas.Bidang yang saya latih adalah Mapel IPS, MBS dan Peran Masyarakat Pendidikan.
    Maksud saya bisakah mendaftar menjadi WI ? Sebab pada saat kami melatih sering bersama WI dan selalu mendorong saya untuk pindah ke WI agar tidak ada beban mental meninggalkan siswa. thank’s. mohon balasannya

  29. apa sampai sekarang WI masih ngenes juga nasib nya pak ?

    Terimakasih info nya

  30. wah,,,akhirnya saya lumayan paham juga dengan profesi yang akan saya geluti sebentar lagi. Makasih banyak pak atas penjelasannya yang super gamblang. Mohon doa restunya, semoga SK saya lekas turun…salam kenal

  31. saya juga widyaiswara, tapi bukan dari LAN. hanya widyaiswara lokal. tapi karena masih bingung dengan definisi widyaiswara, maka saya lebih nyaman dipanggil guru atau sensei………

  32. Sebagai infotmasi sudah terbit PermenPAN no 14/2009 pengganti PermenPAN no 66/2005. Silahkan dinilai apakah peraturan tersebut bisa membawa perbaikan bagi kehidupan pada WI.

  33. Gimana caranya agar bisa jadi widyaiswara Pak? Saya PNS Kementerian Agama dengan Jabatan Kepala Madrasah, Pangkat Penata III/c dan lagi nunggu SK III/d. Di mana informasi tentang rekruitmen widyaiswara bisa didapat?

  34. Untuk semuanya, cara perekrutan WI adalah terutama dengan mendatangi kantor Diklat terdekat (masing-masing provinsi and kementrian pasti ada) untuk mendapatkan informasi apakah di kantor tersebut ada formasi widyaiswara baru. Syarat-syarat dan tatacara pendaftaran bisa diminta di Kantor tersebut. Untuk Pak Suhaimi, kementrian Agama juga ada lembaga diklatnya lho…Bahkan sekjen IWI berasal dari widyaiswara Kementrian Agama

  35. thanks ‘tas informasinya tentang widyaiswara-nya ya, pak! saya minat banget jadi widyaiswara, tampaknya yang harus saya persiapkan cepat S2, nich, pak!

  36. Saya juga pingin jadi widyaiswara, saya dari latar belakang keluarga guru, dulu sempat ajar 2 tahun di Universitas Katolik, tetapi pingin rasa sebagai pegawai makanya saya daftar untuk pegawai dan lolos. sekarang saya pingin kembali lagi ajar, hanya keterikatan waktu dan status telah berbeda. ada kepuasan bathin kalau berdiri di kelas dan memberikan pengetahun kepaada orang. kira-kira cara lamarnya gimana agar jadi widyaiswara?; kedua syaratnya apa aja? makasih

    • Sepertinya kalau membaca tulisan bapak, untuk menjadi WI tidaklah sulit, tetapi apakah kenyataannya memang benar tidak sulit atau tidak dipersulit untuk mjd WI? Saya sebenarnya sudah lama ingin ganti profesi menjadi WI. Kurang lebih 10 tahun saya menjadi PNS di dinas kab dan seringnya mengurusi kegiatan proyek.Saya merasa Ijasah S2 saya sepertinya tidak begitu bermanfaat dengan tugas saya selama ini. Saya ingin lebih mengembangkan ilmu saya, apakah mungkin saya bisa beralih profesi menjadi WI di era otonomi daerah ini? Apakah prosedurnya tidak semakin rumit mengingat saya bukan pejabat?

  37. Agustina Susi Utami

    Pak, hari ini saya ditawari untuk diajukan menjadi widyaiswara, saya bingung namun merasa tergoda ingin jadi widyaiswara. Yang ingin saya tanyakan adalah kira-kira apakah saya mampu ya, Pak, karena saya hanyalah seorang guru SMP Negeri di Surabaya. Pendidikan saya hanya S1 Bhs. Indonesia.
    Memang, setelah saya membaca informasi dari Bapak, saya agak mudeng dengan tugas widyaiswara.Tapi, sekali lagi ya Pak, beri saya informasi yang lebih jelas sekali lagi. Seandainya saya diterima sebagai widyaiswara, apakah saya harus berhenti mengajar murid SMP saya. Lalu,kira-kira materi apa yang harus saya berikan nantinya seandainya saya jadi widyaiswara sehubungan dengan latar belakang pendidikan saya?
    Termakasih, Pak

  38. Agustina Susi Utami

    Pak, hari ini saya ditawari untuk diajukan menjadi widyaiswara, saya bingung namun merasa tergoda ingin jadi widyaiswara. Yang ingin saya tanyakan adalah kira-kira apakah saya mampu ya, Pak, karena saya hanyalah seorang guru SMP Negeri di Surabaya. Pendidikan saya hanya S1 Bhs. Indonesia.
    Memang, setelah saya membaca informasi dari Bapak, saya agak mudeng dengan tugas widyaiswara.Tapi, sekali lagi ya Pak, beri saya informasi yang lebih jelas sekali lagi. Seandainya saya diterima sebagai widyaiswara, apakah saya harus berhenti mengajar murid SMP saya. Lalu,kira-kira materi apa yang harus saya berikan nantinya seandainya saya jadi widyaiswara sehubungan dengan latar belakang pendidikan saya?
    Termakasih, Pak(email: utik.agustina@yahoo.com )

  39. saya adalah seorang guru sekolah swasta,setelah hampir 5thn jd guru sy menjadi tahu betapa berartinya pendidikan dan profesi guru. saya mempunyai sepenggal cita2 untuk ikut memajukan pemahaman orang indonesia pada pendidikan kemudian sy ikut aktif di KKG yg mempertemukan sy dg orang2 widyaiswara LPMP di solo,entah kenapa cita2 sy begitu menggebu to ikut berjuang di pendidikan melalui widyaiswara LPMP, tapi nyatanya sy belum”APAKAH HANYA YG BERSTATUS PNS SAJA YG BISA SAFTAR WIDYAISWARA???????”

  40. terimakasih infonya,, jadi tau sekarang.. awalnya sempat bingung juga istilag apa itu Widyaiswara hehehe

  41. Tq pak, info yg menarik ttg WI, smg terus meningkatkan CPD (continuous professional program). Best of luck, Mahyun Hadi, LPMPSU.

  42. saya widyaiswara swlama 15 tahun. mestinya naik ke IVd , tetapi dengan berbagai pertimbangan, saya memilih pensiun di Vc saja, padahal angka kredit sudah mencukupi dan naskah orasi sdh sy persiapkan .suka duka yg bapak tulis sama saja dengan di tempat saya. sekarang sudah 7 bulanan gaji pensiun belum turun gaji sudah diputus , dan oleh lembaga sy tidak diberi job apapun . Tetapi untuk mengabdi pada negara bukan cm menjadi widyaiswara saja, sekarang saya malahan lebih banyak job sebagai nara sumber baik melatih guru maupun mengisi seminar2 regional maupun nasional, disamping jadwal yang penuh di beberapa universitas sebagai doesn luarbiasa/dosen tetap yayasan. rasanya lebih enjoy, santai, tenang , dan maaf, engg ada rasa berebut job dengan orang lain. itulah yang saya alami sekarang ini, dan sekarang justru saya melanjutkan studi di S3 bersama teman-teman dosen, yang waktu jadi widyaiswara justru terhambat.

  43. mohon bisa dibantu bagaimana kalau saya ingin mutasi menjdai widyaiswara bagaimana caranya? pekerjaaan saya Guru SMP degan jabatan Kepala Sekolah, Mungkinkah? bagaimana caranya? balasan kami mhn bisa dilewatkan ke email saya juga. terima kasih pak(yoko_31300@yahoo.co.id)

  44. Endah Marsudiningsih

    salam kenal Pak…saya kok jadi ketawa cekikikkan ya membaca artikel bapak…latar belakangnya ngeplek banget ya dengan saya..cuman bedanya saya enggak jadi wiyaiswara..saya jadi PNS di instansi pemerintah daerah tapi tertarik menjadi widyaiswara…thanks ya pak infonya…

  45. Saya Guru SMA sudah berusia 44 tahun dan sudah gol IVa apakah masih bisa berharap dan berusaha untuk menjadi widyaiswara ?

  46. salam sejahtera….
    saya belum lama diklat calon WI dan alhamdulillah lagi nunggu rekomendasi dari LAN…aku ingin lebih tau suka dukanya jadi WI,latar pendidikan aku S2, gol.IIId dan kerja di Kem Huk dan HAm

  47. Pak, saya sekarang menduduki struktural eselon 4 dengan gol. IIIc dengan latar belakang S-1 Sastra Inggris, bila saya alih fungsi ke WI, nantinya pangkat dan gol saya jadi apa ya…

  48. Sebaiknya kita harus berfikir secara jernih untuk memilih suatu profesi, apalagi mau jadi widyaiswara. Pikirkan baik-baik. berikut ini nasib yang dialami widyaisawar di lingkungan kementerian keuangan :
    1. widyaiswara hanya diibaratkan sebagai sopir tembak, kesempatan mengajar tidak ditentukan oleh kompetensi kita tetapi atas belas kasihan pejabat. Apalagi jika honor mengajar besar maka jatah mengajar akan diambil oleh pejabat struktural dan bahkan oleh pelaksana.
    2. widyaiswara tidak mendapat fasilitas seperti pejabat struktural meskipun pangkat lebih tinggi fasilitas tetap minim. struktural tertentu mnedapat mobil dinas dan rumah dinas dsb.
    3. pejabat struktural dipindah untuk dipromosikan ke eselon lebih tinggi, namun widayaiswara dipindah tambah menderita.
    4. angka kredit yang diperoleh untuk widyaiswara golongan IV untuk setiap kenaikan pangkat 150 sungguh berat jika tidak ada kegiatan diklat, mau nulis buku tidak mendapat fasilitas bahkan malah dipersulit.

    Berfikirlah secara jernih untuk jadi widayiswara

  49. pak saya juga seorang widyaiswara yang baru menerima SK pengangkatan awal desember tahun 2010 lalu,awalnya saya tidak tahu apa sih profesi widyaiswara itu tetapi setelah bercerita dengan teman teman katanya widyaiswara itu hampir sama dengan profesi sebagai seorang guru.
    untuk itu, mohon kiranya bantuan dan masukannya pak, apa apa saja yang perlu saya persiapkan untuk bisa menjadi seorang widyaiswara yang profesional.trima kasih sebelumnya.

  50. Sebenarnya ingin juga sih jadi Widya iswara di LPMP. Hanya syaratnya berat engga’ ya ? Soalnya saat ini statusnya guru SD walau ya kadang-kadang ngisi diklat guru di Kabupaten .

  51. setelah sy membaca blok dr Bapak saya kep[ingin juga jadi Widyaiswara, profesi sy sekarang adalah PengawasSD/MI di Kab.Sampang ,
    . Pendidikan sy terakhir Mangester Manajement , Gol III/d ,syarat 2 apa .daftarnya kemana ,pak tolong di balas.Trims.

  52. apapun cerita tentang widya iswara … aku tetep tertarik ingin menjadi widya iswara… bisa adayang bantu ?

  53. uraian bpk ttg profesi WI sangat menggugah.. terutama bagi mereka yg berkeinginan utk mengambil profesi ini.. sangat bermanfaat.

  54. widyaiswara mempunyai tunjangan profesi perbulan cukup besar di banding guru…. harusnya guru lah yang seharusnya diperhatikan tunjangannya karena gurulah yang mencetak semua profesi…. silahkan dapat di cek di

    Klik untuk mengakses jabfung_20110620.pdf

  55. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
    1. Apa persyaratan untuk menjadi widyaiswara?
    2. Bagaimana proses permohonan untuk menjadi Widyaiswara? (saya tidak bekerja di instansi diklat)
    3. Apakah profesi widyaiswara tidak melihat latar belakang pendidikan seseorang?
    4. APakah Widyaiswara adajuga Jurusannya?
    5. Literatur apa yang perlu saya baca mengenai profesi Widyaiswara dan peraraturan perundang-undangan apa yang mengatur tentang Widyaiswara?

    Terimakasih-banyak jika bapak bersedia manjawab pertanyaan saya.
    tolong bisa dibalas ke email saya. mturnwun

  56. ASSALAMUALAIKUM

    BAGI YANG BERMINAT JADI WIDYAISWARA, BERPIKIRLAH ULANG:
    1. PENDIDIKAN LANJUTAN LEBIH DIUTAMAKAN KEPADA PEGAWAI ATAU PEJABAT STRUKTURAL
    2. FASILITAS MOBIL DINAS DLL. DIKUASAI SEPENUHNYA OLEH PEJABAT STRUKTURAL MESKIPUN JABATAN TERENDAH
    3. TIDAK NAIK PANGKAT DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN LANGSUNG NONJOB (TIDAK ADA AMPUN)
    4. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BUKAN SEBAGAI LEMBAGA PEMBINA TETAPI LEBIH SEBAGAI PEMBINASA WI, MEMOTONG ANGKA KREDIT SESUKA HATINYA KHUSUSNYA BAGI WI GOL.IV/B
    5. LAN MENERAPKAN ATURAN PENILAIAN ANGKA KREDIT BERLAKU SURUT (LAN TIDAK MEMAHAMI BERLAKUNYA SUATU PRODUK HUKUM, MANA ADA PRODUK HUKUM BERLAKU SURUT KHUSUSNYA DALAM MEMOTONG ANGKA KREDIT, PADAHAL ANGKA KREDIT DIPEROLEH SECARA SUSAH PAYAH DAN TELAH DITETAPKAN OLEH LEMBAGA SENDIRI SBG TPP (RESMI MENURUT ATURAN).
    6. LAN HARUS BANYAK BELAJAR TENTANG HUKUM ADMINISTRASI TENTANG PENYESUAIAN BERLAKUNYA SUATU ATURAN PENILAIAN ANGKA KREDIT BAGI WIDYAISWARA, APALAGI MEREKA BERHARAP DAPAT REMUNERASI 2012, SADAR DAN BERUBAH LAH LEBIH BAIK. AMIN TERIMA KASIH

    WASSALAMUKALIAKUM

  57. Asalamualaikum. Pakne Wulan saya mau minta advis dari panjenengan. Begini Pak, saya sekarang menjadi pengawas sekolah, sebelumnya kepala sekolah, dan alhamdulillah sudah lulus sertifikasi guru dan mendapat tunjangan profesi guru. Kemudian saya melamar untuk menjadi widyaiswara di P4TK. Saya dinyatakan diterima oleh P4TK, tapi saya diberi kesempatan untuk benar-benar memilih mana antara widyaiswara atau pengawas sekolah. Sekarang saya lagi dipersimpangan jalan critanya pak. Menurut Pakne Wulan, mana yang menjajikan antara pengawas sekolah dan widyaiswara. Cepat ya pak saya tunggu advisnya. Terimakasih

  58. Jadi Guru aja pak, jangan jadi WI….

  59. pak saya mau tanya katanya ada pegawai freeland untuk widya iswara, seperti saya yang guru smp ini apa juga bisa daftar ? bagaimana caranya daftar pak kok saya pengen sekali bisa bergabung dengan widyaiswara siapa tahu saya bisa memberi andil demi kemajuan widya iswara jawa tengah yah meskipun usia saya sudah hampir setengah abad. Trims dan maaf bila pertanyaan saya kurang berkenan, namun saya sangat berharap pertanyaan saya ini untuk dijawab. Tolong dijawab lewat email saya ya pak ?

  60. S. ZOLKARNAIN,S.Pd.,
    Saya seorang guru, dan dosen honor, PNs gol. III/C. Sekarang sebagai Kepala Sekolah, penulis, budayawan. Saya ingin menjadi widyaiswara agar semakin banyak mengabdi dalam dunia ilmu pengetahuan. terutama untuk orang-orang yang sudah bekerja tetap tetapi masih malas menambah wawasan dan ilmu. tolong Pak arahkan saya, saya betul-betul serius nih…
    terima kasih.
    alamat : Kabupaten ketapang Kalimantan Barat,
    dinas di Kementerian Agama, guru bahasa Indonesia dan Kepala Madrasah.

  61. Ass pak, Sy PNS di Disperindag Kab. Banyuasin. IIIa dan tidak ada latar belakang mengajar, tetapi saya kepingin sekali utk menjadi W I. Apakah dg keadaan sy tsb, sy bisa jadi WI.
    kemudian yg menjadi masalah bg sy : Di BKD kab, saya belum ada formasi utk menjadi Cawid,karena kita belum ada Diklatnya. Bagaimanakah utk menjadi cawid ?. Mohon jawabannya dan jika berkenan, siapapun boleh meng email ke : idielabdillah@yahoo.com . Tk

  62. saya tertariok untuk bisa menjadi widyaiswara, caranya gimana ya pak?
    saat ini saya mengajar di SMA n SMK swasta Karawang. mohon infonya Pak. terimakasih.

  63. menarik sekali, pak. Apa perlu ijin dari bupati untuk mendaftar WI?

  64. Alhamdulillah,skrg sy udah th WI itu apa, walaupun dmikian adanya tp sy tetap salut dg profesi WI krn “hasilnya” murni nggak “nilep” uang negara,andai saja sy cukup syrat saya mau jd WI, tp apalah daya baru Gol. II……tetap smangat ya bpk2 WI…..

  65. Saya apresiasi pak… tolong infornya, untuk tahun 2012 apakah ada jadwal TOT WI..? bila ada, saya minat tuk menjadi WI. ditunggu infonya. Thks

  66. Sombong dikit nih hehehehee.. Saya anggota TNI/Polri, lulusan S2 (sekarang menempuh S3) di PTN papan atas (malu ah.. mau nyebutin scr spesifik). Saya cuma mau tanya, “apakah anggota TNI/Polri boleh menjadi WI?”
    Mari kita beradu kemampuan demi kemajuan bangsa.
    Salam Pancasila.

  67. Drg. Juga, M.Psi.

    Salam hormat,
    Saya seorang dokter gigi fungsional di UPT Dinkes Kabupaten Bangkalan Pengalaman kerja 17 tahun, pangkat terakhir saya adalah golongan IV a, umur saya saat ini 48 tahun, Pendidikan terakhir saya adalah Magister Psikologi (M.Psi), konsentrasi Psikologi Industri saya ingin melanjutkan program Doktor dan berkeinginan menjadi calon Widya iswara, langkah apa yang bisa saya tempuh: Terima kasih mohon saran

  68. Askum pak saya ingin sekali menjadi WI cara dan prosedurnya bagaimana?
    mohon diberi petunjuk

  69. I really Believe posting, “Profesi Widyaiswara | Lutfi’s Site” 57756 was good! I personallycouldn’t agree together with u more!
    Finally appears like I personallystumbled upon a site really worth reading through.
    Thanks for your time, Debra

  70. Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
    pak,saya mau tanya boleh gak rangkap 2 jabatan antara pengawas dan Wi . walaupun Wi nya tidak pakai SK .Tolong dijawab lewat blog saya ya pak ?

  71. saya kemarin pernah daftar dan dipanggil untuk tes .tapi kesempatan itu tidak saya tangkap dengan baik karena saya jarang membuka alamat email saya..Yang ingin saya tanyakan bisakah saya ikut mendaftar lagi jika saya diberi kesempatan lagi

  72. mau jadi WI (widyaiswara) ? begini syaratnya. pertama. Tahan hidup susah.
    kedua. Tahan diolok-olok. ketiga. Tahan tidak dapat upah, hanya dapat kerja. keempat. Tahan tidak ada fasilitas. jangankan kendaraan dinas, laptop,ohp harus punya sendiri. juga kertas-kertas harus dari dompet sendiri. kelima. Tahan mendapat jawaban kalau mengeluh. “emangnya siapa suruh loe jadi widyaiswara???” enak jadi widyaistuti ajeee. kacian dech loeeeeeeeeeeeeeeeee. (Gue – PPTK di PU )

  73. loe aje yang bodoh, sok pinter mau ngajarin orang yang lebih pinter. Makanya jangan loe ngeluh dengan nasib widyaistuti eh salah, widyaiswara.ya tentulah kalian Wi pada menderita. Kaliankan cuman jalanin takdir loe aje.Soal kegiatan, PPTK bukan dari WI. Loe cuman ngajar tok. titik. soal honor, diberi kalau ada. yang enakkan tentu PPTK doang….bukan WI.

  74. Bagaimanapun Widya Iswara adalah Pekerjaan Mulia.. Berbagi Ilmu dan Kebaikan.. Berbahagialah Anda yang sudah berkiprah menjadi WI. Salam Sukses.. InsyaAlloh kita siap bergabung membawa perubahan ke arah yang lebih baik..

  75. duh panjang banget prihal WI, jadi bingung , masak sih wi , kurang dapat pembinan untuk peningkatan kesejahteraan , duh binging lagi

  76. kabari saya pak kalau ada diklat/TOT WI trims

  77. mhn ijin saya pns dikab pati,sdh py jbtn struktural gol kepangkatn sy 3d,lulusan sekolah s2,manajemen pemasarn,s1 tata kota planologi,akta 4 geometri,pengngktn cpns dari guru smp,aktif mengajar di UT pokjar rembang,kudus,jg di stie,mhn kiranya saya bisa ikut bergabung jadi WI,sesuai cita2 sy,swn

    • Bu Sri Suwita…..salam kenal dari saya WI Bidang Penataan Ruang. Saya lihat anda S1 tata kota planologi. Kalau anda berminat bisa menjadi WI Bid. Penataan Ruang yang saat ini jumlahnya hanya tinggal 2 orang yang belum pensiun. Silahkan anda menanyakan ke Balai Diklat PU Wilayah III Yogyakarta di Jl. Ngeksigondo no.1-2. Bisa juga buka website Kementerian PU http://www.pu.go.id/
      Demikian sedikit informasi tentang WI Penataan Ruang.

  78. Salam kenal pak, saya Harjanto di Sukoharjo. Saya pengin banget jadi WI klo nanti program pasca saya selesai. Profesi WI sama dengan guru, membagi ilmu untuk bekal kelah di alam kubur. WI dan guru sama2 pejuang pendidikan. Setujuuuuuuuuuuuuuuuu………………………

  79. Salam . Saya jadi mengerti tentang WI. Terima kasih infonya. Terutama bagaimana mendaftar menadi widya iswara.

  80. Richard Cutfish Loan Firm

    Apakah Anda membutuhkan pinjaman? Apakah Anda ingin menjadi stabil secara finansial? Atau apakah Anda ingin mengembangkan bisnis Anda? Kami menawarkan pinjaman perusahaan, kredit mobil, pinjaman bisnis, dan pinjaman pribadi pada tingkat bunga yang sangat berkurang dari 3% dengan durasi nyaman yang bisa dinegosiasikan. Penawaran ini terbuka untuk semua yang akan mampu untuk membayar kembali pada waktunya. Mohon kembali kepada kami jika tertarik dengan email ini; cutfishloanfirm@hotmail.com

    MENGISI FORMULIR DI BAWAH

    Penuh Nama …
    Alamat Kontak …
    Umur …
    Nomor Telepon …
    Status perkawinan …
    Sex …
    Pekerjaan …
    posisi …
    penghasilan bulanan …
    Jumlah Pinjaman …
    Tujuan untuk pinjaman …
    Durasi …
    Negara …

    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Mr. Richard Cutfish

  81. pak, sekarang ada peraturan baru bahwa sturktural dan widyaiswara harus ikut TOF dan apabila tidak ikut tidak boleh ngajar< persoalannya adalah struktural yang ikut TOF bisa ngajar…. wadduh gimana dengan widyaiswara yang belum ikut? jadi gak ngajar? trus widyaiswara yang sudah bertahun tahun banting tulang untuk belajar dan tes di LAN untuk jadi widyaiswara gak mengajar? sementara diklat TOF hanya seminggu…. walah bingung aku pak< tolong dijelaskan ya pak??? apa bedanya kalau demikian?????

  82. Assalamu’alaikum pak Lutfie….smg msh ingat saya. Sy “mahasiswa” pak Lutfi di Diklatprop Jateng Pim 3 angkatan 10 tahun 2014. Sejujurnya sy awalnya sgt ngebet ingn jadi widyaiswara, krn profesi mentransfer ilmu adl profesi mulia yg pahalanya mengalir tiada henti, bahkan saat kita sdh dipanggilNya. Tapi melihat tulisan pak Lutfie & para komentator disini, sptnya sy hrs mengernyitkan dahi. Kalo para WI sdh tdk diperhatikan kesejahteraannya, sementara mereka energinya habis utk mendidik para abdi negara, trus siapa yg akan menghidupi WI dan keluarganya? Disaat para guru mendapat kompensasi tunjangan sertifikasi, mengapa WI tdk mndpt “tunjangan sertifikasi” pula? Atau mungkin sekarang keadaannya sdh berubah mengingat tulisan ini diunggah 2007? Mohon penjelasan kondisi terkini. maturnuwun.
    Wassalamua’alikum
    Eri Rusdi Wibowo (Pim 3 Angkt 10 peserta no. 14, tahun 2014)

  83. Waduh… lama gak nengok rumah… ternyata banyak komentar ya… padahal kondisinya sudah mulai berubah nii… sejak ada Diklat Pim Pola Baru….

  84. Pak lutfi mohon informasi kondisi terkini untuk widyaswara, rencananya saya akan terima SK bulan depan di kementrian kominfo, terima kasih

  85. Saya jadi WI sejak 2005. Selama saya jadi WI, everything is OK aja…karena ini sih pilihan hidup saya. Buat saya, independensi WI sangat tinggi dan itu hal yang tidak bisa diukur dengan uang. Apalagi dengan adanya peraturan LAN baru yang meniadakan pemberhentian jabatan, makin merdeka saja saya. Well, kalo honor mengajar tidak akan dapat jika mengajar di instansi unit tugas kita, makanya saya juga mengajar di Pusdiklat dan Balai Diklat lain jika mau dapat honor secara profesional. KAlau kendaraan dinas serta perlibatan di semua lini kediklatan, itu kembali kepada unit masing2. Kalau saya di Pusdiklat Keuangan Umum Kemenkeu ini boleh2 saja pakai sopir dan mobil kantor jika untuk tujuan kedinasa. Kami widyaiswara di sini juga terlibat langsung dalam penyusunan kurikulum serta kegiatan evaluasi. Mungkin WI yg di unit vertikal daerah belum dapat melakukannya, tetapi kalau reformasi birokrasi berjalan baik, tentunya pemberdayaan WI akan meningkat pula. Salam MERDEKA pak!!

  86. Salam hormat untuk pak Lutfi, saya ingin menjadi WI, telah mendudfuki Eselon II, saya sekarang 50 tahun 7 bulan, apakah masih bisa saya menjadi WI ?

  87. Salam untuk Pak Lutfi,,,,,,Bagi WI sekarang membutuhkan kualitas yang harus mumpuni, peserta Diklat kadang memiliki wawasan lebih dari para WI, oleh karena itu berbagai kiat haruslah dimiliki oleh para WI, kiat terbaru apakah yang sudah dikeluarkan??? tolong disampaikan, Terima kasih…

  88. R. Dharmawangsa

    saya juga tertarik dengan ikut bergabung sebagai pengajar widyaswara… cuma status saya bukan pegawai negeri saya guru dan sebagai dosen di sebuah PTS akah saya bisa menjadi seorang widyaswara…. terimakasih sebelumnya

  89. Diyah Mubarokah Akhadiyati

    Assalamualaikum Pak Luthfi, saya salut atas tulisan bapak 9 th lalu. Saat ini saya adalah pejabat struktural eselon 3 di sslah satu kota di Jawa Tengah. Setelah beberapa tahun lalu tidak mendapatkan rekomendasi dari bapak Sekda, akhirnya tahun ini direkomendasi kan, dan telah mengikuti proses tes psikologi beberapa waktu lalu. Mohon doanya ya Pak dan saudara2 semuanya , mudah2an bisa lanjut. Apapun resikonya, menjadi WI adalah impian dan cita2 saya, membagi ilmu yang bermanfaat. Semoga Allah SWT mengabulkan cita2 saya. Aamiin.

Tinggalkan komentar