Monthly Archives: Februari 2010

English…. Oh English….

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Bahasa Inggris menjadi momok menakutkan bagi banyak orang di Indonesia. Jangankan menguasai, mendengarnya pun bahkan mereka alergi. Hingga bisa jadi jika mereka nonton film barat di TV pun yang dicari bangsa film yang sudah di-dubbing ke Bahasa Indonesia. Atau kalaulah film tersebut masih memakai bahasa aslinya maka mereka memilih untuk menekan tombol mute pada remote agar Bahasa Inggris-nya tidak terdengar sangking alerginya….ehm…sedikit berlebihan ya….?! Yang jelas, penyakit takut English itu ternyata juga menimpa banyak Widyaiswara….Dan jujur saja, saya termasuk dari salah satu widyaiswara yang tidak menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan benar….walaupun gak nol puthol banget lah….litle-litle I can gitu….tapi kalau ada orang yang sedang ngomong pakek Bahasa Inggris, saya termasuk yang memilih membisu and diam seribu bahasa….

Na….cerita berikut saya dapat dari Mr. Adi Wahyudi berkenaan dengan phobia English yang menimpa widyaiswara. Ceritanya terjadi saat Mr. Adi masih ada di instansi lama yakni pada Balai Pendidikan dan Latihan Pertanian Soropadan yang merupakan Balai Pelatihan di bawah Departemen Pertanian sebelum kemudian dilimpahkan ke Provinsi Jawa Tengah sebagai konsekuensi otonomi daerah. Sebagai sebuah Balai yang ada di bawah Departemen, sudah jamak jika sering dikunjungi tamu-tamu dari pusat dan bahkan dari luar negeri. Yang paling mengerikan tentu saja jika ada tamu yang berasal dari luar negeri, mengingat mau tak mau para penghuni Soropadan harus mampu menjelaskan segala sesuatu tentang balai tersebut kepada tamu-tamu…dan tentu saja dengan menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Dan tugas itu tentu saja akan diberikan pada para widyaiswara yang notabene dianggap sebagai komunitas ilmiah yang ada di balai pertanian. Kalau sekedar menerangkan masalah pengembangan pertanian sih gampang…. tapi jika harus dengan Bahasa Inggris….?! Ini problemnya karena banyak yang gak ngeh sama yang namanya Bahasa Inggris hingga saat hari kunjungan dari luar negeri tersebut banyak widyaiswara yang tiba-tiba gak masuk dengan berbagai alasan….ada yang mendadak sripahan lah….ada yang sakit lah….atau ada acara penyuluhan di lapangan … sudah kadhung janji dengan petani….atau sekedar masuk agak siang-siangan….dengan seluruhnya bermuara pada menghindari berbicara di depan tamu luar negeri…. Baca lebih lanjut

Malam-Malam Gelisah Bagi Widyaiswara

Judulnya sih seperti lagu dangdut, walau maksudnya bukan seperti itu. Karepnya sih tulisan kali ini hendak menceritakan malam-malam paling menggelisahkan bagi seorang widyaiswara, yakni malam-malam saat mulai mengajarkan sebuah materi. Memang sih, jika materi itu sudah biasa kita ampu….malam sebelum mengajar bukanlah malam yang istimewa…karena segala persiapan telah tersedia dengan cukup dan bahkan kata orang turah-turah. Maksudnya adalah ibarat seorang tentara segala macam jenis senjata telah disiapkan jauh-jauh hari dan ready to use. Hingga tinggal pilih senjata mana yang hendak dipakai….tergantung musuhnya. Kalo musuhnya kelas teri ya…cukup pakai piso atau paser saja, sementara jika musuhnya kelas berat ya….kita siapin aja bom atom jika gak nyerah-nyerah. Apalagi medan perangnya telah kita kenal dengan baik hingga dengan mudah kita bisa menentukan tenpat persembunyian, posisi dan strategi buat menaklukkan lawan. Tapi tentu saja lain halnya jika daerah lawan belum pernah kita rambah….apalagi dengan amunisi yang minim maka malam-malam sebelum terjun ke medan pertempuran merupakan malam-malam yang paling menggelisahkan bagi seseorang….Dan itulah mungkin ilustrasi singkat bagaimana gelisahnya seorang widyaiswara dalam menghadapi malam-malam sebelum menyampaikan materi yang baru pertama kali diampunya…

Bagi saya, mengampu Sistem Pemerintahan NKRI merupakan pengalaman petualangan saya berikutnya bagi saya sebagai seorang widyaiswara. Walaupun jauh dari background pendidikan tetapi materi ini tetap penting sebagai investasi masa depan saya dalam mengampu materi-materi diklat kepemimpinan lanjutan di masa depan. Bisa dikatakan mau tidak mau saya sudah harus mulai berubah ke arah yang lebih mendukung karier saya di masa depan. Walaupun demikian, banyak tantangan yang harus ditaklukkan untuk dapat mengajarkan materi ini dengan baik. Yang pertama, tentu saja menguasai substansi materi yang karena jauh dari ’rumah’ maka bisa dikatakan saya hanya punya amunisi yang terbatas…mengingat buku-buku yang saya baca terkait dengan materi itu bisa dikatakan minim dengan pengalaman juga bisa dikatakan nol besar ples keberminatan yang masih meraba-raba alias nekad amergo kepepet. Dengan kata lain amunisi yang saya miliki sangat amat terbatas sekali. Oleh sebab prinsip pembelajaran orang dewasa lebih karena kebutuhan….maka untuk sementara saya tidak memperbanyak dulu buku referensi mengingat seperti pengalaman sebelum-belumnya banyak beli buku belum tentu banyak membaca alias lebih banyak disimpennya daripada dibacanya.

Banyak diskusi dengan pengampu senior menjadi pilihan saya dalam meningkatkan penguasaan materi…. utamanya banyak-banyak bertanya terhadap beberapa bagian dari modul yang susah saya mengerti termasuk peraturan perundang-undangan yang mendukung. Dan ternyata banyak juga peraturan perundang-undangan yang harus saya pelajari buat memperkaya penguasaan materi dalam modul…yang setelah saya search and unduh via internet rasa-rasanya sampai hari H-1 dalam mengajar masih saja ada beberapa bagian yang belum ketemu link and match-nya hingga masih rodo-rodo bingung juga disamping bahan dasar di modulnya juga belum apal banget….Tapi pengalaman sebagai widyaiswara selama 4 tahun telah membuatku sedikit tenang mengingat prinsip ’widyaiswara itu pasti bisa mengajar asal ada judulnya….’ Apalagi pengalaman pertama khan bukan segala-galanya…masih ada pengalaman-pengalaman mengajar berikutnya yang perlahan-lahan akan meningkatkan kompetensi kita dengan sendirinya. Belum lagi tujuan utama saya mengampu materi ini adalah untuk belajar dan The best learning is teaching to….?! Jadi gak usah takut untuk mengajar….just do it maka percayalah Anda akan menemukan fakta-fakta baru yang menarik selama mengajar….. Baca lebih lanjut