Sudah bukan rahasia lagi bahwa Bahasa Inggris menjadi momok menakutkan bagi banyak orang di Indonesia. Jangankan menguasai, mendengarnya pun bahkan mereka alergi. Hingga bisa jadi jika mereka nonton film barat di TV pun yang dicari bangsa film yang sudah di-dubbing ke Bahasa Indonesia. Atau kalaulah film tersebut masih memakai bahasa aslinya maka mereka memilih untuk menekan tombol mute pada remote agar Bahasa Inggris-nya tidak terdengar sangking alerginya….ehm…sedikit berlebihan ya….?! Yang jelas, penyakit takut English itu ternyata juga menimpa banyak Widyaiswara….Dan jujur saja, saya termasuk dari salah satu widyaiswara yang tidak menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan benar….walaupun gak nol puthol banget lah….litle-litle I can gitu….tapi kalau ada orang yang sedang ngomong pakek Bahasa Inggris, saya termasuk yang memilih membisu and diam seribu bahasa….
Na….cerita berikut saya dapat dari Mr. Adi Wahyudi berkenaan dengan phobia English yang menimpa widyaiswara. Ceritanya terjadi saat Mr. Adi masih ada di instansi lama yakni pada Balai Pendidikan dan Latihan Pertanian Soropadan yang merupakan Balai Pelatihan di bawah Departemen Pertanian sebelum kemudian dilimpahkan ke Provinsi Jawa Tengah sebagai konsekuensi otonomi daerah. Sebagai sebuah Balai yang ada di bawah Departemen, sudah jamak jika sering dikunjungi tamu-tamu dari pusat dan bahkan dari luar negeri. Yang paling mengerikan tentu saja jika ada tamu yang berasal dari luar negeri, mengingat mau tak mau para penghuni Soropadan harus mampu menjelaskan segala sesuatu tentang balai tersebut kepada tamu-tamu…dan tentu saja dengan menggunakan pengantar Bahasa Inggris. Dan tugas itu tentu saja akan diberikan pada para widyaiswara yang notabene dianggap sebagai komunitas ilmiah yang ada di balai pertanian. Kalau sekedar menerangkan masalah pengembangan pertanian sih gampang…. tapi jika harus dengan Bahasa Inggris….?! Ini problemnya karena banyak yang gak ngeh sama yang namanya Bahasa Inggris hingga saat hari kunjungan dari luar negeri tersebut banyak widyaiswara yang tiba-tiba gak masuk dengan berbagai alasan….ada yang mendadak sripahan lah….ada yang sakit lah….atau ada acara penyuluhan di lapangan … sudah kadhung janji dengan petani….atau sekedar masuk agak siang-siangan….dengan seluruhnya bermuara pada menghindari berbicara di depan tamu luar negeri…. Baca lebih lanjut