Membaca Persepsi Orang Lewat Buku

Mungkin bagi banyak orang, kegemaran saya dalam membeli buku bisa dikatain agak gila-gilaan.Disamping rumah yang mulai penuh dengan buku (jadi pengen nyanyi…Lihat rumahku…penuh dengan buku….ada yang kecil dan ada yang tebel….), dana yang kubutuhkan buat ngumpulin koleksiku itu rasanya jika dihitung-hitung juga cukup besar (untungnya istriku cukup pengertian…atau mau protes tapi gak berani ya….?!). Tapi mau bagaimana lagi, dalam setiap buku pastilah berisi persepsi orang terhadap suatu topik. Apalagi kata orang faktor bahasa kadang menjadi penghambat seorang manusia dalam berimajinasi dan bahkan menyebabkan terjadinya bias persepsi. Dan inilah yang kadang menarik bagi saya untuk selalu membaca dan membaca lagi walau buku-buku tersebut memiliki topik yang sama. Gabungan persepsi dari para penulis buku itulah yang perlahan-lahan akan menyatukan keping-keping puzzle hingga dapat memberikan gambaran suatu topik secara utuh…..

Bagi saya sendiri, kegemaran membaca banyak buku untuk suatu topik tertentu memang sudah saya lakukan sejak jaman kuliah dulu. Gak tahu kenapa, rasanya gak marem jika saya hanya membaca satu buku untuk dapat mengerti suatu topik tertentu. Entah karena apa atau mungkin karena saya yang agak DDR (Daya Dong Rendah), banyak sekali alur yang hilang jika saya hanya membaca satu buku saja. Dengan membaca banyak buku, pengertian-pengertian akan topik menjadi semakin jelas. Saya banyak merasa, buku yang enak dibaca yang bereedar di toko-toko buku sangatlah sedikit. Yang banyak pastilah buku A membahas bagian topik tertentu, buku B tentang garis-garis besar seluruh topik, sementara buku C walau sedikit mbulet tapi memiliki uraian yang lebih detail dan seterusnya…dan seterusnya….Hal-hal seperti itulah yang bikin saya terpaksa harus membeli banyak buku buat memahami pendalaman saya terhadap suatu topik….

Beberapa Tips Membaca Persepsi Orang Lewat Buku
Untuk dapat memahami persepsi orang lewat buku dengan cukup baik, saya menyodorkan beberapa tips atau langkah-langkah membaca buku atau literatur lain. Terus terang tips ini murni karangan saya sendiri dari hasil pengalaman saya dalam mempelajari ilmu-ilmu baru (dalam hal ini adalah mindset). Dalam hal ini saya tidak menyertakan literatur luar negeri dalam tips-tips saya mengingat buku-buku atau literatur luar negeri susah didapat ples keterbatasan saya dalam penguasaan English Languange.

1. Bacalah Buku Karangan Orang Indonesia. Jika hendak mempelajari ilmu-ilmu baru, saya sarankan untuk mebaca karangan orang Indonesia terlebih dahulu. Hal itu untuk menghindari salah persesi terhadap ilmu tersebut. Karangan orang Indonesia tentu saja memiliki pola bahasa yang lebih sesuai dengan pola persepsi kita dalam mempelajari sesuatu. Dengan demikian, salah persepsi terhadap pengertian-pengertian diharapkan dapat diminimalisir. Bahasa yang runut juga akan meningkatkan daya tarik kita terhadap materi yang disajikan sehingga akan membuat kita semakin tertarik untuk memperdalam substansi ilmu yang sedang kita baca. Kendalanya, banyak buku-buku yang dikarang orang Indonesia tidak memiliki kedalaman ilmu dan sekedar comot sana comot sini dari pengarang-pengarang luar negeri. Untuk itu, untuk tahap pertama pilihlah buku yang agak tebal, penuh gambar dan grafik yang mendukung pengertian kita terhadap materi. Sebagai misal, untuk mempelajari materi pola pikir saya membaca buku The Secret of Mind Set-nya Adi Gunawan atau bisa juga Quantum Ikhlas-nya Erbe Sentanu.

2. Bacalah Buku Terjemahan. Buku-buku yang dikarang orang luar biasanya cenderung terfokus alias memuat suatu masalah tertentu saja atau tidak bersifat umum seperti layaknya buku-buku karangan orang Indonesia. Walaupun demikian, karangan orang luar menjadi menarik dipelajari karena kekhususan sifat itu selalu diiringi dengan contoh-contoh, instrumen-instrumen, juga uraian-uraian secara detail. Kelemahannya tentu saja adalah buku-buku terjemahan itu umumnya sudah mengalami bias persepsi dari pengarang aslinya hingga bisa dikatakan buku tersebut merupakan asil persepsi dari penerjemahnya. Disamping itu, kualitas penerjemah yang buruk kadang menyebabkan buku terjemahan memiliki pola bahasa yang kurang enak diikuti dan bakan kadang malah bikin pusing pembacanya. Oleh karena itu, buku terjemahan tidak disarankan dibaca buat mempelajari ilmu untuk pertama kalinya. Sebagai misal, untuk memperdalam dua bacaan mind set di atas, saya kemudian membaca “Quantum Sukses”-nya Sandra Anne Taylor atau “Change Your Mindset Change Your Life”-nya Carrol S. Dweck.

3. Jangan Lupa Baca Buku-Buku Pendukung. Untuk mengembangkan pengertian anda tentang materi, langkah selanjutnya adalah coba baca buku-buku yang terkait dengan materi guna memberi gambaran bagaimana materi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disini saya kemudian melengkapi bacaan tentang mindset melalui bukunya Ibrahim ElFiky “Terapi Berfikir Positif’ serta membaca sekaligus menonton video ”The Secret”Rhonda Byrne, juga ”Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia” karangan Ariesandi, dan ”Unlimited Potency of The Brain” karangan Taufik Pasiak.

4. Baca Buku Tipis Tapi Manis. Terakhir untuk memperdalam pengertian kita terhadap materi, saya biasa melengkapi bacaan dengan buku-buku yang jumlah halamannya relatif tipis. Biasanya buku-buku seperti ini banyak dikarang oleh pengarang-pengarang lokal dan biasa saya dapatkan di pameran-pameran buku yang sering saya kunjungi dan sering saya katakan sebagai mutiara dalam lumpur. Buku-buku seperti itu memang tidak begitu banyak menambah wawasan kita tetapi minimal akan memperdalam pemahaman kita terhadap materi. Karena dalam buku-buku itu akan selalu terdapat suatu persepsi berbeda terhadap materi sehingga saat membacanya kita akan sangat terbantu dalam memahami materi secara utuh. Beberapa buku tipis tapi manis yang saya baca buat melengkapi pengertian terhadap materi mindset misalnya : “The Secret of Attractor Factor” karangan Syahril Syam; “Terapi NLP” milik Elfiky; “Misteri Alam Bawah Sadar Manusia” karangan Abdul Khafi Syantra; serta “Membongkar Tiga Rahasia” dari Agus Mustofa.

3 responses to “Membaca Persepsi Orang Lewat Buku

  1. saya setuju,,,,dengan membaca buku maka kita bisa melihat bagaimana orang orang berpikir dan mepresepsikan sesuatu yang ada disekitarnya

  2. Sama dong Pak, =2 kepik buku, e…kutu buku. Biasanya orang tua dan saudaraku yang bingung karena seisi rumah bila ada almari, bila ada tempat agak luas dikit…….. paaasti ada bukuKu….. maklum dari mulai bisa baca buku sampai sekarang. Jumlahnya buanyak, macemnya …yaa macem2. Tapi biasanya yang berkaian dengan teknologi komputer, disain grafis, animasi 2D/3D,dunia haker,akuntansi, manajemen SDM, pertanian dan tasawuh(religi). Salam Pak untuk sesama kutu buku.

  3. I don’t really like to read a book. But I still understand many things. How is it?

Tinggalkan komentar