Category Archives: Pola Pikir

Menghilangkan Fikiran Negatif

Asmani (2009) menyebutkan bahwa negative thinking biasanya berupa pemikiran, perasaan, dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain, yang bisa menurunkan semangat dan mengendurkan daya juang. Yang gawat adalah jika pola berfikir negatif itu telah menjadi jalan hidup. Artinya, kebiasaan negatif thinking itu telah dijalaninya selama bertahun-tahun hingga bahkan dianggapnya hal itu sebagai sesuatu yang normal. Dengan menjadikan sebagai jalan hidup, mereka beranggapan bahwa untuk memperbaiki keadaan mereka harus mampu mengubah dunia alih-alih mengubah cara berfikir mereka. Padahal alangkah sulitnya mengubah sesuatu (dunia and seisinya) yang sangat tergantung pada kondisi orang lain (bahkan ada yang mengatakan dunia itu gak pernah berubah. Yang berubah hanyalah cara pandang kita terhadap dunia…). Mereka lupa bahwa jauh lebih mudah mengubah diri sendiri daripada harus mengubah dunia…

Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas menyebutkan bahwa ada dua zona yang terdapat dalam diri manusia, yakni zona nafsu dan zona ikhlas. Zona nafsu adalah wilayah hati yang dipenuhi berbagai keinginan yang terasa menyesakkan dada karena dipenuhi dengan energi rendah yang penuh dengan perasaan negatif seperti : cemas, takut, keluh kesah, dan amarah. Sedangkan zona ikhlas adalah zona yang penuh energi tinggi dan bersifat positif karena penuh dengan rasa syukur, sabar, fokus, tenang, dan happy. Ketika kita ikhlas kita akan merasa penuh tenaga. Sementara jika kita sedang penuh nafsu maka pastilah kita akan merasa kehabisan energi.

Bagaimana cara menghilangkan fikiran negatif….?! Bapak Mario Teguh pernah mengatakan dengan mudahnya….cara menghilangkan fikiran negatif tentu saja dengan tidak berfikir negatif alias mulai berfikir secara positif…!! Semudah itu…?! Ya…semudah itu… Hanya saja kadang kita tidak sadar bahwa kita sedang berfikir negatif karena demikian terbiasanya kita dengan fikiran seperti itu… Gak percaya…?! Berikut akan saya uraikan beberapa jenis berfikir negatif yang saya sendiri masih terkaget-kaget mendapati jenis fikiran saya masih ada beberapa yang termasuk dalam jenis fikiran negatif berikut ini…. Baca lebih lanjut

Pikiran Mempengaruhi Nasib Kita….?!

Apakah judul tulisan diatas merupakan sebuah kebenaran atau hanya sekedar tulisan yang bersifat provokatif….?! Ibrahim Elfiky dalam bukunya Terapi berfikir positif mendefinisikan pengertian pola pikir sebagai sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama (Ibrahim Elfiky, 2009: 20 ). Artinya jika kita sering memikirkan sesuatu maka sesuatu itu dapat menjadi kenyataan yang kita yakini kebenarannya dan sayangnya kebenaran yang kita yakini itu merupakan kebenaran semu alias hanya dugaan-dugaan kita alias bukanlah sebuah kenyataan yang sebenarnya. Artinya, hati-hatilah dengan fikiran dan cara berfikir kita. jangan sampai hal itu menyesatkan hidup kita dan bahkan mempengaruhi nasib kita. Tentu saja alangkah nikmatnya jika kita berprasangka baik terhadap hidup kita karena hal-hal yang baiklah yang akan kita dapatkan. Akan tetapi, jika kita berprasangka buruk maka hal-hal yang buruk itu akan menjadi sebuah kenyataan. Dengan kata lain, jangan-jangan hal-hal buruk : mulai dari kelemahan-kelemahan kita, ketidakcakapan kita, ketidakpintaran kita, kekurangan kita secara finansial, atau bahkan penyakit-penyakit yang ada pada tubuh kita…jangan-jangan hanyalah hasil permainan fikiran kita….!!

Dalam meyakinkan peserta bahwa fikiran mempengaruhi sebagian besar nasib kita…. saya biasa menggunakan Kuesioner dari Jeffrey Youngs (1990) seperti dikutip dalam buku The Secret of Mindset karangan Adi W. Gunawan. Saya akan meminta peserta untuk mengisi kuesioner tersebut dengan sejujur-jujurnya untuk menggali keyakinan-keyakinan yang ada dihati peserta. Lalu jika jawaban mereka salah maka pada dasarnya hal-hal itulah yang selama ini salah dan terjadi pada mereka dan mungkin saja hal itu berpengaruh pada nasib mereka. Metode tanya jawab akan saya gunakan untuk menganalisis jawaban-jawaban yang salah tersebut guna meyakinkan pengaruh fikiran buruk terhadap nasib mereka selama ini. Beberapa hasil tanya jawab yang panas dari peserta tersebut akan saya sajikan dalam tulisan berikut. (kesioner lengkap sengaja tidak saya sajikan karena saya ingin memotivasi Anda untuk membeli buku yang bermanfaat tersebut walau dengan membaca tulisan ini mungkin Anda sudah dapat mengetahui kelemahan-kelemahan beliefs yang mungkin terjadi pada diri Anda). Baca lebih lanjut

Selalu Ada Jalan Saat Kita Berfikir Positif

”Pak….Bagaimana cara kita selalu berfikir positif, menghindari rasa enggan, saat kita masuk dalam kelas yang sebagian besar terdiri dari kelompok anak-anak yang nakal.”demikian kurang lebih pertanyaan yang dilontarkan Ibu Farida, salah satu peserta Diklat Prajabatan Golongan 60 Tahun 2009 yang kebetulan merupakan salah seorang guru dari SMK di Kota Surakarta. Sejenak saya termenung membayangkan suasana yang dialami ibu guru tersebut hingga kemudian saya kemudian menemukan sebuah jawaban…. ”Mungkin kurang lebih Anda harus berfikir layaknya saya saat masuk dalam kelas Diklat Prajabatan ini…..” Saya mencoba tersenyum dan tetap tenang sembari mencoba menceritakan perasaan saya saat pertama kali masuk dalam kelas…..

Memang sebenarnya bisa dikatakan agak jengkel juga saat masuk kelas Diklat Prajab angkatan 60 tersebut….. Bagaimana tidak, belum lagi hilang rasa capek saya akibat baru saja pulang dari Kudus selama 2 hari…tiba-tiba sekretariat sudah menugaskan saya untuk mengajar pelajaran Mind Setting di kantor…..yang tentu saja akan memakan waktu 2 hari lagi. Tambah berat saja rasanya saat mendapati sorot mata anak bungsu saya yang kelihatan gak rela melepas Bapaknya harus pergi lagi…setelah hilang dari rumah selama 2 hari…..hingga berbagai pikiran jengkel berkecamuk di pikiran saya, mengalahkan gemerincing coin yang nantinya akan saya dapat setelah mengajar materi tersebut….. ”Huh…emang gak ada orang lain apa…koq yang harus ngajar aku lagi…aku lagi….” Dan tambah ’mbedhedeg’ saja saat saya masuk kelas dan mendapati peserta yang rata-rata sudah tua…dengan pendidikan rata-rata rendah….dengan jenis pekerjaan yang umumnya pekerja lapangan, mulai dari kebersihan, tukang kebun, driver, petugas pasar, satpam….hingga baca tulis pun jarang mereka lakukan….Belum lagi jumlah peserta yang overload sampek 49 orang (biasanya khan 40 orang doang)”Jangan-jangan para WI lain sengaja melarikan diri karena tahu betapa berat melakukan tranfer ilmu pada mereka-mereka ini….” Demikian kurang lebih pikiran jengkel yang ada dalam diriku…..

Baca lebih lanjut

Bahkan Sarno pun ingin berubah….

“If You Don’t Learn You Don’t Change…..
If You Don’t Change You Die…”
Peter Senge

Pada dasarnya manusia harus senantiasa berubah…ke arah yang lebih baik tentunya. Mengapa demikian….?! Tentu saja alasan utama adalah Dunia sedang berubah…ke arah yang lebih sulit dan lebih menantang manusia untuk mengantisipasinya….Iklim yang berubah semakin tak menentu akibat pemansan global….Budaya manusia pun telah berubah dari yang tradisional, rasional sampai kepada digitalisme…. Hal itu tentu saja menuntut manusia-manusia modern keluar dari comfort-comfort zone nya….ibarat kodok rebus dalam sebuah panci yang jika tidak cepat meloncat maka dia akan mati. Kuncinya kalau menurut Steven Covey salah satunya adalah dengan selalu mengasah gergaji (sharpeness the saw)….ya…manusia harus siap untuk selalu belajar agar selalu up to date…kalo tidak ya…siap-siap ketinggalan jaman…..alias jadi manusia yang gak kepakek lagi….

Lalu Who is Mr. Sarno….?! Mr. Sarno adalah temen saya semenjak bergabung sebagai CPNS di Bandiklat Jawa Tengah…Dari namanya yang pendek dan Wong Jowo banget, Anda bisa menebak sosok seperti apa Mr. Sarno itu…..bisa dikatakan dia merupakan sosok PNS yang biasa kita jumpai sehari-hari. Taat aturan, sibuk dengan rutinitas, normative, sedikit lugu alias gaptek alias gak bisa komputer…. ples dengan jalannya yang kalem….glek….glek….glek…. nyantai…..ibarat waktu gak pernah ada habisnya……Seringkali kami memanggilnya dengan Sarno bendol mengingat tugasnya yang sedikit paling lower di unit kerja kami….alias tukang pengantar surat nan setia dengan motor bebek hitamnya yang tua serta suka ngadat jika jalannya menanjak….. Satu yang kuingat dari dirinya adalah semangat untuk selalu mengatakan bisa saat diperitah mengerjakan sesuatu dari pimpinan….walau hasilnya pun gak bisa dikatakan bagus…..Pendek kata tak ada yang istimewa bagi dirinya…..kecuali perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya…. yang jauh lebih menarik untuk diceritakan daripada sibuk membayangkan sosoknya yang kembar identik dengan namanya he….he….he…. Baca lebih lanjut

Di Tengah Serbuan Virus Paling Menjengkelkan

Penyakit apa yang paling menjengkelkan bagi seorang Widyaiswara….?! Bukan penyakit lain-lain yang sangat berbahaya…penyakit yang paling menjengkelkan bagi Widyaiswara adalah BATUK….!! Bukan apa-apa, seorang yang dikaruniai penyakit batuk secara fisik sih gak apa-apa….alias bisa dikatakan seger buger….termasuk ambisinya yang meluap-luap buat bekerja dengan baik (bahkan kadang kita jumpai seorang yang sedang batuk malah asyik merokok juga….ditambani gak mari-mari koq Pak….tak rokoki pisan….) Tapi bagi seorang widyaiswara yang memang bisa dikatakan jual suara….maka yang terjadi adalah jengkel dan jengkel semata….Gimana tidak, jadwal sedang penuh sesak menanti…hingga bunyi gemerincingnya pun terdengar jelas….tapi berhubung tugasnya adalah ngomong sepanjang hari….sementara alat ngomongnya sedang gak beres…maka terpaksa deh harus rela diparkir dengan jengkel….Kecuali kalo berani nekad dengan tetep masuk….sembari tutup kuping dari komentar-komentar sinis peserta…”Wah….mau nyebar-nyebarin virus ya Pak….?!”

Di musim kemarau berhawa dingin ini, batuk pilek memang menjadi pemandangan yang tak aneh di banyak tempat….dimana-mana banyak orang terjangkit virus flu-batuk tersebut….yang kadang anak istri pun kedapatan terserang penyakit yang sangat menjengkelkan itu. Kalo sudah begitu, terpaksa deh saya sebagai widyaiswara harus pasang badan agar tidak tertulari virus….misalnya dengan punya gelas khusus selama di rumah guna mencegah kita minum dari gelas bekas anak-istri yang lagi batuk….termasuk juga harus menjauhi acara sayang-sayangan dengan anak-istri selama mereka masih batuk….juga sedikit menjauhi minuman-minuman seger dingin serta gorengan-gorengan gurih (katanya sih jika gorengan semakin gurih…biasanya minyaknya bukan dari minyak baru alias jlantah hingga bikin mempercepat batuk) buat mencegah terjangkitnya virus batuk…kesemuanya itu harus dilakukan seorang widyaiswara jika dia ingin terbebas dari batuk yang dapat mengganggu tugas Negara nan mulia (halah…). Lalu bagaimana jika sumber penularan itu datang dari peserta….?! Artinya apa, bagaimana jika peserta yang sedang saya ajar itu yang sedang batuk…?! Tentunya sebuah pengalaman yang unik sekaligus menegangkan juga ya….Dan itulah yang yang terjadi kemaren saat aku ngajar materi Mind Setting pada diklat Parajabatan Golongan III angkatan 22 dimana hampir 80 persen pesertanya berada dalam kondisi batuk….baik yang sekedar batuk ringan maupun yang ngikil….Dan perasaan saya saat itu adalah seperti yang ada pada judul postingan kali ini….. Baca lebih lanjut

Jangan Pernah Merasa Sebelum Sempat Mencoba

Soorii…pengennya sih bikin kalimat yang agak filsuf walau sebenarnya biasa saja…..tapi khan kata orang sesuatu yang biasa atau banyak orang tahu akan menjadi hal yang luar biasa jika kita mengemasnya luar biasa to….?! Tapi moga-moga saja malah gak tambah bingung dengan gaya muter-muterku….he…he…he….Maksudnya sih, aku pengen agar Anda-Anda sekalian sudah memutuskan untuk mundur sebelum bertanding….atau belum-belum sudah merasa takut sebelum dilakoni….sudah merasa tidak bisa walau belum pernah sekalipun mencoba….Soalnya sih jika belum-belum sudah merasa ini dan itu padahal belum pernah mencoba khan seringkali bikin kita ragu-ragu dalam melangkah…. dan kalo selalu ragu-ragu dalam melangkah khan bikin kita ngelangkahnya jadi nanggung….walau masih lebih bagus daripada kita nggak pernah melangkah sama sekali….gara-gara sudah merasa walau belum pernah mencoba….

Selasa kemaren, sekitar pukul 13.45….saat badanku sudah mulai lemes campur mumet akibat dari pagi ngenet terus……(jangan ngiri lo….khan kantorku sekarang hot spot di semua area….), tiba-tiba Hape saya berdering…and ternyata dari Pak Joko BTN……
”Pak Lutfi, sorry mengganggu. Cuman mau minta nomor NPWP saja….soalnya ini mau ditagih nih….” Bagai petir di siang bolong nih…..
”Waduh, Pak Joko…aku belum tahu nomor NPWPnya sudah jadi atau belum….soalnya Februari kemaren ada pengurusan NPWP massal dari kantor….dan saya koq ya…belum ngecek apakah sudah jadi atau belum….?!”
”Masak belum jadi Pak….wong ngurus NPWP khan hanya sehari….” Pak Joko kemudian segera mengakhiri percakapan dengan memohon agar akunya segera ngumpulin tuh nomor via sms ke Hape-nya saja….Aku hanya bisa mengiyakan saja sambil buru-buru menanyakan hal itu pada Muhlisin, staf yang ada di sekretariat widyaiswara yang Februari kemaren sempat ngoprak-ngoprak aku agar segera ngumpulin persyaratan yang akan dipakai buat ngurusi pembuatan NPWP masal…but….
”Sorry Mas…..berkasnya malah belum sempat kuanaikkan…soalnya belum semua WI mengumpulkan persyaratan sih….ngenteni bareng-bareng….”
Halah tambah gawat nih…..padahal sudah ditagih BTN….jangan sampai gara-gara kerikil seperti ini, urusan kredit rumahku jadi bermasalah….. Baca lebih lanjut

Saya Bangga Menjadi Sarjana Peternakan…!!

Sudah bukan rahasia lagi bahwa dalam setiap sesi pembelajaran ada saja yang sedikit mempertanyakan kecocokan latar belakang pendidikan saya yang sarjana peternakan dengan mata diklat yang saya ampu……yang umumnya jauh banget kaitannya, sebagai misal Manajemen Perkantoran Modern, Team Building, Komunikasi Efektif atau Mind Setting (ini pada diklat pra jabatan)….lalu Teknik Presentasi dan Pengelolaan Informasi dan Pelaporan (ini pada diklat Pim IV)….atau juga Analisis Kebutuhan Diklat, Metode Pembelajaran Orang Dewasa, Desain pembelajaran, Media Pembelajaran (ini pada Diklat Teknis Fungsional)….. Gimana….?! jauh banget khan dengan ijazah saya yang sarjana peternakan peternakan itu bukan…….hingga bisa jadi Anda sekalian akan meragukan kapabilitas saya dalam mengajarkan materi itu…..

Dalam hal ini saya tidak akan menyalahkan Anda. Bahkan pada awal-awal saya menjadi seorang widyaiswara, latar belakang pendidikan saya tersebut sempat membuat saya tidak pede….dan sempet khawatir juga dengan masalah spesialisasi karier saya yang pastinya gak akan jauh dari pertanian-pertanian….Malahan kadang beberapa peserta tampak tersenyum saat bisa menebak latar belakang pendidikan saya…khususnya saat saya mengajar Manajemen Perkantoran Modern….Dan saya sendiri pun hanya bisa tersenyum kecut saat mereka tanpa sadar tergelak atau sekedar bertanyaKoq bisa…?!” Dan tentu saja saya gak bisa membela diri secara langsung…..paling saya hanya akan menetralisir suasana dengan pancingan pertanyaan lucu-lucu-an seputar profesi saya seperti…
”Pinter mana ayam sama bebek…..?!” atau bagi peserta wanita….
” Enak mana beras lokal sama beras impor…?!” Baca lebih lanjut

Sang Pemimpi versus Sang Pengkritik

Saat menuliskan postingan ini, terus terang ingatan saya melayang pada beberapa sosok ‘sulit’ yang ada di kantor kami….Sosok sulit yang dimaksud katakanlah Mr. Edy adalah sosok-sosok yang senantiasa bersuara keras dalam setiap rapat dinas yang sedang diikuti….kerjaannya dalam setiap rapat, tak lain dan tak bukan hanyalah ngritik and ngritik and ngritik setiap kebijakan yang sedang dipaparkan dalam pertemuan-pertemuan itu….Apakah Anda merasa akrab dengan sosok sulit yang saya maksud….?! Adakah sosok sulit tersebut di kantor Anda….?! Ya….saya setuju dengan pendapat Anda bahwa orang-orang yang saya ceritakan itu adalah tipe orang-orang yang dibenci oleh banyak orang…karena tabiatnya yang selalu menjegal setiap upaya baik yang hendak diterapkan di kantor kita….Apakah Mr. Edy seorang yang pintar….?! Ok….sebenarnya dia pinter tapi kalo tabiatnya seperti itu….lebih baik dia pergi saja dari kantor kami….atau minimal kita kurangi setiap aktivitas yang bisa menyebabkan kita berhubungan dengan dia…..Setuju….?! He…he…he…jangan keburu begitu dong….dia khan juga temen kita….toh jika kita dekati secara personal dia juga bukan orang jahat koq….

Salah satu prinsip dasar dari NLP (Neuro Linguistik Program) yang sedang saya pelajari adalah ”Setiap Perilaku pada dasarnya adalah kehendak positif”…Prinsip ini termasuk juga pada perilaku yang menyakitkan, menyedihkan dan bahkan tak masuk akal sebenarnya mempunyai tujuan positif jika ditilik dari situasi aslinya….Sebagai contoh, perilaku yang suka berteriak atau bersuara keras pada dasarnya pengen agar suaranya bisa terdengar. Perilaku yang suka melemparkan kesalahan pada orang lain sebenarnya hanyalah sebuah upaya kecil untuk menyelamatkan diri dan masa depannya. Perilaku yang statis dan tidak mau berubah…termasuk yang sangat sedih saat harus mengalami mutasi…pada dasarnya hanyalah perasaan ketakutan akan kehilangan sebagian rejeki yang selama ini diterimanya. Intinya adalah daripada sibuk menyesalkan atau mengecam tindakan-tindakan semacam itu, kita bisa memisahkannya dari kehendak positif orang bersangkutan. Pilihan-pilihan lebih positif, baru, dan update, bisa ditambahkan untuk memenuhi kehendak yang sama. Baca lebih lanjut