Salah satu model permainan yang lagi saya sukai adalah bermain teka-teki. Sebenarnya teka-teki pada mulanya sering saya gunakan saat sedang berkeliling-keliling di sela-sela diskusi kelas. Pengennya sih sedikit memeberi selingan bagi beberapa peserta saat mereka sedang diskusi agar mereka bisa lebih enjoyable and tidak terlalu tegang… sekalian biar memberi kesan akaran dengan peserta….utamanya pada pelajaran-pelajaran yang ‘garing’ semacam Manajemen Perkantoran Moderen. Naa… disini saya biasanya kemudian biasanya saling tukar teka-teki dengan peserta yang kebetulan punya banyak koleksi teka-teki lokal. Sementara saya sendiri memperkaya koleksi saya lewat buku-buku yang saya baca atau malah lewat ‘searching’ via internet yang memang bejibun penuh dengan teka-teki beraneka ragam…..
Sebenarnya model-model begitu sih asyik-asyik aja….tapi lama-lama agak bosen juga menang terus lawan peserta-peserta yang tidak siap….alias teka-teki yang diberikan peserta seringnya itu-itu saja….padahal disatu sisi saya masih pengen menggali teka-teki lokalan yang mungkin gak ada di dunia maya….skalian pengen mensharingkannya via internet buat nambah khasanah perteka-tekian di dunia maya….hingga kemudian saya teringat prinsip Ice Breaking milik Fakih cs. yang pernah saya postingkan, menyatakan bahwa ‘pemecah kebekuan’ yang baik antara lain adalah mengandung unsur-unsur perlombaan atau persaingan serta lebih baik lagi kalau gagasannya justru berasal dari peserta sendiri. Dari prinsip itu saya kemudian memainkan perlombaan teka-teki antar kelompok (biasanya dalam materi Team Building)…. bahkan setelah sedikit modifikasi permainan sederhana ini menjadi menarik setelah saya kombinasikan dengan prinsip kebebasan berpendapat dan menentukan pilihan….hingga akhirnya malah sering menginspirasi peserta tentang makna sesungguhnya dari prinsip demokrasi yang walaupun dianggap yang terbaik…tapi di beberapa hal tetep saja merugikan beberapa pihak yang terlibat di dalamnya…. Baca lebih lanjut