Teman Sejati Tak akan Pernah Mati

Dari sebuah postingan di facebook milik temen dia menulis…
“It is easier to forgive an enemy than to forgive a friend” (William Blake) (Really…?!)
Lalu muncul jawaban-jawaban dari temen-temennya diantaranya sebagai berikut…
“Because an enemy will do You wrong for sure, but friend supposed to do You right. But doin the right ain’t always easy” Lalu saya lihat lagi jawaban sang temen yang kayaknya lagi bertengkar dengan temennya itu…
“Thanks pencerahannya guys….Teman sejati adalah yang bersamanya mampu melewati segala cobaan yang datang both internal dan eksternal, dibuktikan dalam hitungan waktu yang tidak sesaat dan mungkin dalam hidupmu hanya akan kautemui sedikit saja or even no one….”
Sebuah ungkapan yang seolah-olah menyebutkan bahwa di dunia ini sangat sulit untuk mendapatkan temen sejati atau bahkan tidak pernah ada yang namanya temen sejati itu….?! Setujukah Anda dengan pertanyaan tersebut….?!

Mungkin banyak yang setuju dengan pertanyaan itu. Apalagi rasanya dikhianati temen baik kita rasanya pasti lebih sangat sakit daripada disakiti oleh temen jauh atau bahkan musuh kita yang memang jelas-jelas sangat menginginkan kita jatuh. Tapi bagi banyak orang yang memiliki sahabat-sahabat terbaik dalam hidupnya….kalimat tidak pernah ada sahabat sejati itu pasti tidak mereka setujui. Saya sendiri sih setuju dengan pendapat bahwa temen sejati itu susah dicari…hanya saja memang tidak ada sahabat yang sempurna. Bukan hanya roker, sahabat pun juga manusia yang tak luput dari kesalahan. Bahkan saya pun setuju jika friend supposed to do You right…hanya kadang caranya tidak kita sukai. Jadi yang namanya membimbing kita ke arah kebaikan itu kadang ada sahabat yang tega membuat Anda sakit hati…artinya, asal akhirnya Anda menjadi orang baik pun seorang sahabat rela menanggung akibatnya…termasuk kehilangan sahabat terbaik sekalipun….

Ingat saran itu jamu yang rasanya pahit tetapi menyehatkan. Hampir semua orang tidak suka jamu, mereka hanya terpaksa meminumnya agar tetap sehat. Tapi jangan sampai hanya gara-gara terpaksa harus minum jamu, Anda jadi benci sama penjualnya. Dan itulah yang kadang banyak dilakukan orang saat terpaksa harus meminum jamu atau terpaksa harus menerima kritik…yakni membenci sang pengkritik…!! Walau sebenarnya kritik yang diberikan jika dirasakan benar juga…. Dan bagaimana jika sang pengkritik itu temen baik Anda….?! Apakah Anda harus rela kehilangan seorang temen baik yang susah dicari hanya gara-gara dia memberikan kritik atas perilaku atau hasil pekerjaan Anda….?!

Mengapa kita memutuskan untuk mengangkat (menjadikan…?!) seseorang menjadi temen kita…?! Yang jelas ada sifat-sifat atau fikiran-fikiran atau ide-ide dari seseorang itu yang cocok dengan sifat, fikiran, atau ide yang kita miliki. Dengan kata lain, seseorang yang menjadi temen kita adalah orang yang memiliki perasaan yang sama (mempunyai energi vibrasi yang frekwensinya sama) dengan perasaan kita. Bahkan kalau misalnya kita ingin melihat tentang bagaimana kepribadian kita yang sesungguhnya maka kita tinggal mencocokkan dengan sifat-sifat atau kepribadian temen-temen baik kita. Artinya, kepribadian kita adalah gabungan dari kepribadian yang dimiliki seluruh temen-temen kita, baik positif maupun negatifnya. Jadi jika temen kita memiliki sifat-sifat yang baik maka sifat-sifat baik itu pulalah yang kita miliki. Sementara jika ada temen kita yang punya sifat buruk maka ada kemungkinan sifat itu juga ada pada diri kita. Dan mungkin begitulah cara kita memperbaiki diri yakni dengan bercermin pada temen-temen terbaik kita.

Temen Yang Sempurna…?!
Lalu mengapa kita lebih susah memaafkan temen jika kita membuat kesalahan pada kita…?! Menurut saya hal itu disebabkan ekspektasi kita yang terlalu tinggi pada temen kita tersebut. Coba perhatikan kalimat yang dilontarkan temen saya diatas
”Teman sejati adalah yang bersamanya mampu melewati segala cobaan yang datang both internal dan eksternal, dibuktikan dalam hitungan waktu yang tidak sesaat”
Lihat, definisi temen yang dilontarkan begitu susah dicapai….dan yang lebih gawat jika temen kita membuat kesalahan maka pasti akan dipastikan dia akan gugur menjadi temen kita dan bahkan mungkin kesalahan tersebut bisa saja menjadi dosa besar yang tak terma’afkan….sebuah tragedi yang seringkali dianggap hal yang wajar karena kadang kita mengharapkan yang terlalu tinggi pada sahabat baik kita…Tapi sesuatu yang wajar belum tentu benar lo….

Sebagai misal, kita dan sahabat kita ternyata dihadapkan dalam satu persaingan jabatan di tempat kerja. Mengingat berdua adalah seorang sahabat yang memiliki banyak persamaanwajar jika akhirnya kita dan sahabat tersebut sama-sama berprestasi. Akibatnya, para bos mau tidak mau berniat menjadikan Anda dan sahabat Anda kandidat kuat dipromosikan sebagai salah satu pimpinan. Disini tiba-tiba saja Anda dikejutkan oleh kenyataan bahwa Anda dan sahabat dihadapkan secara langsung sebagai saingan kuat (ini mirip banget dengan adegan-adegan dalam banyak film….) Lalu saat sahabat Anda yang terpilih, apakah Anda harus demikian marah atau kecewa hingga memutuskan untuk mengakhiri persahabatan Anda….?!

Anda dalam hal ini boleh tetap kecewa atau bahkan marah bahkan mungkin harus. Tetapi hal yang perlu kita lakukan adalah berfikir jernih dan tentu saja hal seperti itu tidak dapat kita lakukan tepat pada saat keputusan yang menyedihkan itu terjadi. Prinsipnya jangan cepat-cepat mengambil keputusan untuk men-drop out seseorang sebagai teman Anda. Biarkan dahulu selama beberapa waktu sampai kekecewaan Anda hilang. Biarkan sampai Anda menemukan kembali logika jernih Anda untuk menganalisis sebab-sebab mengapa Anda harus kalah….baru setelah itu kita pertimbangkan lagi arti dia bagi diri kita. Bahkan bukankah tetep enak jika sahabat kita sukses karena minimal kita juga ikut ’kecipratan’ sukses…?! Bayangkan jika yang dipromosikan adalah orang yang tidak kita sukai….

Okay…sahabat sejati memang susah dicari…setuju….setuju….jadi kalau sudah menemukan seseorang sebagai sahabat jangan pernah dia Anda putus dengan seketika…. Ingat dia adalah orang langka yang ada di dunia ini…Bagaimana….setuju….?! Yo wes… jangan lama-lama….cepet-cepet saja hubungi sahabat yang lama tak pernah kau hubungi…lupakan segala hal yang tidak enak yang pernah terjadi antara Anda dan dia… bayangkan saja kesyikan-keasyikan yang pernah terjadi saat bersama….baik jangan ragu-ragu…. just call him….right…. (hi…hi…hi…jadi inget sama temen yang nulis kalimat diatas bahkan pernah pacaran and nikah sama orang lain dengan meninggalkan seorang sahabat yang hancur hatinya karena diam-diam telah begitu mengharapkannya….)

7 responses to “Teman Sejati Tak akan Pernah Mati

  1. Pertamaxxx nih ! 😉

  2. Sahabat sejati, ngak harus orang yg selalu berkata ya, atas apa yg kita krjakan !

  3. Tmen sjti adlh tmen yg tdk hr5 memlk tp hr5 mpuyai rsa psahabatan

  4. Temen sejati susah di cari di banding kan cari musuh !

    Sahabat kau begitu bearti

  5. sahabat sejati tidak lupa dengan sahabatnya apabila ia mendpatkan sahabat baru

  6. saya (dan teman2 saya) pernah menyimpulkan definisi teman: teman itu tempat kita saling bercerita hal penting dan tidak penting juga. terutama di bagian “hal tidak penting” itu. kenapa? kalau menurut saya pribadi sih, itu karena kita tidak perlu jaim, atau selalu membahas segala sesuatu dg “serius” dengan teman.
    teman juga menurut saya pribadi, adalah orang yang waktu kita bersama pun tidak perlu susah2 berfikir topik pembicaraan. gak ada topik pun & diam berdua tidak masalah.
    gitu deh. teman buat saya adalah orang2 yg tidak masalah ketika kita berada di kondisi paling simple sekalipun.. *bahasanya njelimet ya? maaf deh. hehe 😛

  7. Teman sejati tak akan pernah mati

Tinggalkan komentar